Tangis Pecah, Pesilat Memohon Maaf ke Orang Tua di Polrestabes Surabaya

SURABAYA,(Kabarjawatimur.com)– Usai ratusan pesilat yang menggelar konvoi pada selasa dini hari (16/1), diamankan, akhirnya dilakukan pemanggilan terhadap Para orang tua 139 pesilat ke Polrestabes Surabaya.

Tampak Isak tangis pecah saat para pesilat tersebut minta maaf sambil bersimpuh di kaki orang tua masing-masing.

Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Wibowo mengatakan ratusan pesilat tersebut diamankan karena melakukan konvoi dengan menggunakan knalpot brong. Kendaraan mereka juga tanpa dilengkapi surat-surat.

“Semalam kami patroli menemukan beberapa kelompok anak-anak di Sukomanunggal, lalu kami periksa terindikasi dari salah satu kelompok perguruan silat, lalu kami amankan, ada 139 anak-anak yang kita amankan dan semua berasal dari salah satu perguruan di Surabaya,” kata Wibowo saat ditemui di Gedung Bhara Daksa Polrestabes Surabaya.

Menurut Wibowo, setelah diamankan, para pesilat diharuskan menginap di Polrestabes Surabaya. Mereka kemudian didata. Tak hanya itu, mereka juga diminta memanggil para orang tuanya.

“Sebelum terjadi (tawuran atau bentrok), kita cegah dengan datangkan dan kumpulkan orang tua untuk menjemputnya ” ujarnya.

Isak tangis sebagian para pesilat dan orang tua pun pecah. Mereka tampak bersimpuh dan minta maaf. Mereka juga berjanji tak mengulangi lagi perbuatannya.

Salah satu orang tua pesilat, Wiwik Setyaningsih mengaku kaget saat mendapat panggilan dari Polrestabes Surabaya. Ia mengaku dihubungi polisi pada sekitar pukul 08.00 WIB.

“Saya tahunya tadi pagi, dihubungi pak polisi, kan anak saya gak punya ponsel, bilangnya dia pas lagi nongkrong sama teman-temannya. Ternyata saya baru tahu kalau dia mau ikut konvoi,” tutur Wiwik.

Sebelumnya, ratusan pemotor yang konvoi di kawasan Bundaran Waru, perbatasan Sidoarjo-Surabaya merupakan anggota perguruan silat. Saat ini, ratusan pesilat itu telah diamankan polisi.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce menyebut, ada 139 pemuda yang diamankan. Seluruhnya, berasal dari sebuah perguruan silat.

Pasma menerangkan, ratusan pemuda itu diamankan pada Senin (15/1) pukul 23.50 WIB ketika polisi melakukan penyekatan di batas kota Surabaya. Salah satunya, di Bundaran Waru.

“139 pemuda ini diamankan sebagai langkah antisipasi adanya aksi konvoi yang berpotensi mengganggu Kamtibmas di Surabaya,” pungkas Pasma.(*)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *