SURABAYA,(Kabarjawatimur.com)- Aksi demonstrasi mahasiswa mengatasnamakan Cipayung di depan Markas Polrestabes Surabaya, Sabtu (30/8) sore, berakhir ricuh.
Aksi yang sejak awal berlangsung damai mendadak memanas usai Kapolrestabes Surabaya menemui Mahasiswa dan diduga akibat disusupi kelompok berhaluan anarko.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 16.51 WIB, sekelompok massa berpakaian serba hitam mulai melempar batu, botol, dan petasan ke arah aparat kepolisian. Situasi pun berubah menegang. Tak lama berselang, tepat pukul 16.59 WIB, polisi terpaksa membalas dengan menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water canon untuk membubarkan massa.
Kerusuhan membuat mahasiswa dan peserta aksi lainnya berlarian ke arah Jalan Pahlawan dan Jalan Sikatan. Polisi berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai provokator, lalu menggiring mereka masuk ke dalam markas kepolisian. Arus lalu lintas di Jalan Veteran juga dialihkan untuk menghindari kemacetan.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, turun tangan langsung menemui massa pada pukul 17.22 WIB. Ia memastikan, mahasiswa yang sempat diamankan telah dikembalikan dan diserahkan ke lembaga bantuan hukum.
“Terkait rekan-rekan yang kemarin kami amankan, sudah kami serahkan kembali kepada lembaga bantuan hukum,” tegas Kombes Luthfie.
Hingga petang, situasi berangsur kondusif. Meski begitu, bekas tembakan gas air mata dan sisa-sisa kericuhan masih terlihat di sejumlah titik. Dalam kericuhan tersebut, polisi juga menangkap seorang pencopet yang kedapatan mencuri ponsel milik mahasiswa peserta aksi.(*)