SURABAYA (KABARJAWATIMUR.COM) Kalangan DPRD Kota Surabaya meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pohon tumbang dan genangan air di sejumlah titik rawan. Hal ini setelah Kota Surabaya sudah mulai diguyur hujan deras pada Selasa (21/10/2025) pagi.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Rabbany Al Yunyfar mengatakan Pemerintah Kota Surabaya harus mengambil langkah antisipasi dan perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pohon tumbang dan genangan air di sejumlah titik rawan.
“Kami mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Kebersihan serta Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) untuk segera melakukan perantingan dan pemangkasan pohon di titik-titik rawan. Pohon besar dan tua harus menjadi prioritas agar tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan ketika hujan deras disertai angin kencang,” kata Rabbany, Kamis (23/10/2025).
Politisi asal Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Surabaya ini menegaskan bahwa selain risiko pohon tumbang, kondisi drainase dan genangan air yang masih menjadi persoalan tahunan di beberapa wilayah Surabaya Barat. Untuk itu langkah pencegahan dini melalui koordinasi lintas dinas agar penanganan musim hujan dapat berjalan efektif.
“Pembersihan saluran air, pengerukan endapan, dan perawatan pompa air harus dilakukan secara rutin. Jangan menunggu genangan terjadi baru turun tangan. Kita harus memastikan seluruh sistem drainase berfungsi optimal,” terangnya.
Pihaknya menegaskan bahwa Komisi C DPRD Kota Surabaya berencana melakukan inspeksi lapangan bersama dinas terkait untuk memantau kesiapan menghadapi musim penghujan.
“Dalam waktu dekat kami akan turun langsung bersama DLH, DKRTH, dan Dinas Sumber Daya Air untuk mengecek titik-titik rawan, mulai dari kawasan Sukomanunggal, Banyu Urip, hingga jalur tengah kota seperti Diponegoro dan Kertajaya. Kami ingin memastikan semua langkah pencegahan berjalan sesuai rencana,” terangnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyumbatan saluran air. “Partisipasi warga sangat penting. Kalau masyarakat disiplin menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke selokan, maka risiko genangan bisa berkurang drastis,” pungkasnya. (KJT)

