Warga Satu Kampung di Banyuwangi Gelar Lebaran di Kuburan

Banyuwangi – Tradisi Hari Raya Idul Fitri yang masih lestari yakni Lebaran di kuburan.

Ya, warga Desa Bunder, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur mempunyai tradisi lebaran di kuburan.

Acara yang digelar setiap hari ke dua lebaran memang sudah ada sejak dulu. Dimana, masyarakat berbondong-bondong menuju ke kuburan atau pemakaman setempat di pagi hari.

“Ini tradisi lebaran kami dari mbah-mbah saya dulu sudah ada,” kata pemuda asli Desa Bunder Joni Dwi Saputra pada Selasa 1 April 2025.

Andai tahu saja, lebaran di kuburan ini memiliki makna sambang leluhur yang sudah meninggal yang telah dimakamkan di kuburan setempat.

Orang asli Desa Bunder menyebutnya lebaran kuburan. Namun orang luar desa biasanya sambang leluhur

Uniknya disini, seperti halnya lebaran yang identik dengan silaturahmi, bersalaman, makan kue, ketupat, hingga membawa ancak atau nasi yang dikemas beraneka lauk pauk seperti pecel pitik dan lainnya di gelar di sebelah makam keluarganya.

“Jadi kita ini berdoa seperti selamatan pada umumnya. Lalu kita menggelar tikar duduk di samping makam keluarga sambil menikmati makanan yang telah dibawa dari rumah,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, kegiatan ini cukup dinanti oleh masyarakat Desa Bunder. Mengingat ketika usai sholat ied di masjid belum ketemu salah satu warga, bisa bertemu lagi di lebaran kuburan ini.

Terlebih, masyarakat yang merantau dari luar kota, luar daerah, bahkan luar negeri pun mereka turut hadir kegiatan lebaran di kuburan ini.

“Banyak warga yang pulang kampung. Karena lebaran di kuburan sangat dinanti-nanti,” jlentrehnya.

Usai menyantap makanan selamatan. Warga menyambutnya dengan suka ria. Mereka menyalakan petasan yang dimana itu adalah puncak acara lebaran kuburan sebagai tanda sudah meraih kemenangan karena sudah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. ***

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *