Bojonegoro. (kabarjawatimur.com) – Masyarakat Bojonegoro yang terbentuk dalam Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air (GHIPPA) mengadukan kesulitan mereka kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro perihal pengairan dari waduk Pacal dan Gongseng, Rabu (05/06/2024) di Ruang Paripurna Gedung DPRD Bojonegoro.
GHIPA menginginkan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan Dinas PU-SDA Provinsi Jawa Timur diharapkan supaya air di waduk Pacal dan Gongseng segera dialirkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian mereka.
“Masa tanam yang kedua sudah berjalan dan kebutuhan air untuk padi sudah urgent.” kata salahsatu anggota GHIPA.
Pihak BBWS mengatakan, waduk pacal saat ini airnya belum bisa dialirkan, karena tinggi sedimen penumpukan dan pengendapan lumpur masih 20 meter, yang sekarang masih dalam perbaikan untuk kelancaran air, pihak dinas terkait melakukan pengerukan membutuhkan waktu sepuluh hari.
“Sedangkan untuk waduk gongseng, sesuai regulasinya, pihak dinas terkait masih menunggu ijin keluar, baru akan mengalirkan kembali airnya.” katanya.
Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Sally Atyasasmi mengatakan bahwa mulai nanti malam air waduk Gongseng segera dialirkan, selanjutnya disusul waduk Pacal setelah selesai pengerjaan pengerukan.
“Agar dipercepat untuk pengerukan sedimen di waduk Pacal, supaya air segera bisa mengaliri pertanian warga.” harapnya. (*)
Reporter: Aziz.