GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengajak warga untuk terus merawat tradisi dan kebudayaan. Seperti halnya sedekah bumi untuk mengenang peradaban dan jasa para sesepuh ‘babat alas’ sebuah daerah maupun desa.
“Sedekah bumi menjadi salah satu cara menghormati pendahulu kita sebagai penyebar Islam masa lalu. Mari kita jaga tradisi dan budaya serta adat ini di tengah perkembangan zaman,” ujat Wabup yang akrab disapa Bu Min saat menghadiri Haul dan Sedekah Bumi Mbah Sayyid Makhdum (Mbah Buyut Kemedum) sesepuh Desa Bedanten, Bungah.
Wabup memaparkan, dahulu sepanjang tepian sungai Bengawan Solo yang melintasi Gresik banyak tokoh penerus penyebar Islam, ada Kyai Gede Desa Bungah. Juga ada Mbah Sayyid Khusaini dan Mbah Kemedum di Desa Bedanten.
“Sungai bengawan solo dulu digunakan sebagai jalur transportasi para sesepuh dalam penyebaran Islam sekaligus jalur perdagangan,” imbuhnya.
Menurut cerita, lanjut Bu Min, beradasarkan cerita sejarah yang sudah turun temurun. Desa Bedanten pada zaman era kerajaan Hayam Wuruk sekitar abad 13, terdapat sebuah dermaga bernama Padanten, sebagian menyebutnya Madanten.
“Tradisi ini harus terus dilestarikan oleh masyarakat secara turun temurun agar tidak tergerus arus perkembangan zaman. Sehingga kehidupan yang guyub rukun dan menghormati warisan leluhur tetap terjaga, “tuturnya.
Lebih lanjut wabup mengatakan, sedekah bumi juga merupakan ungkapan rasa syukur, sekaligus bentuk rasa kebersamaan kepada sesama. Sekaligus sebagai ajang silaturahim antar warga.
“Selain sebagai rasa syukur kepada sang pencipta. Sedekah bumi ini juga sebagai wujud pelestarian budaya yang sudah dilakukan turun-temurun, “tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Bedanten Abdul Majid mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Gresik yang sudah menyempatkan waktunya untuk menghadiri acara tersebut di tengah kesibukannya.
Menurut dirinya, sedekah bumi adalah budaya masyarakat yang sudah dilakukan sejak lama dan menimbulkan efek positif. Dalam kegiatan ini, warga dapat bertemu dan bersilaturahmi, serta menciptakan kerukunan masyarakat.
“Tugas kita mewariskan adat istiadat dan budaya baik ini kepada generasi muda, yakni generasi milenial di era globalisasi saat ini agar paham sejarah, “pungkasnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota DPRD Gresik H. Mahmud dan Sholihuddin, Forkopimcam Bungah, pelestari makam tua Desa Bedanten Lestari Widodo juga menghadirkan penceramah KH Abdul Rohim asal Desa Campurejo Kecamatan Panceng.
Reporter : Azharil Farich