SURABAYA,(Kabarjawatimur.com)- Remaja bernama Alfian Teguh Saputra (20) tewas setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Soewandi selama 3 hari. Tewasnya, Alfian Teguh diduga diserang oleh sekelompok remaja diduga gangster pada Minggu (11/08/2024) dini hari.
Kepada medua ini, keluarga Alfian menceritakan bahwa keponakannya saat itu baru saja pulang ngopi bersama 4 temannya yaitu David, Doni dan Rivaldo. Mereka berempat lantas melintasi jalan Taman Puspa Raya, Citraland. Di lokasi itulah ada 9 orang pelaku dengan mengendarai 3 sepeda motor meneriaki dan menyerang mereka.
“Kita dengar dari ceritanya David, Alfian ini boncengan sama David lalu Doni sama Rivaldo. Nah saat diteriaki, Doni dan Rivaldo berhasil lolos dari kejaran para pelaku,” kata Ashari paman korban, Jumat (16/07/2024).
David dan Alfian terjebak. Motor Yamaha Mio J Nopol L 5866 AAY yang mereka kendarai hilang keseimbangan karena terus ditendangi oleh para pelaku. Keduanya pun lantas menabrak tiang rambu tepat di seberang pasar modern Citraland dan terjatuh. Saat itulah, David dan Alfian dipukuli oleh para pelaku secara membabi buta.
Alfian tidak sadarkan diri. Kepala bagian belakangnya luka dan mengeluarkan darah. Alfian juga mengalami luka di bagian pelipis, mata kiri dan rahang. Sementara David mengalami patah tulang tangan bagian kiri.
“Barang keponakan saya tidak ada yang diambil. Dompet, sepeda motor dan handphone masih ada semua. Namun, pengakuan David handphonenya diambil sama pelaku,” jelas Ashari.
Ashari menambabkan, keponakannya lantas dibawa ke RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) oleh security Citraland. Pihak keluarga baru mengetahui kejadian itu dari petugas Citraland yang mendatangi rumahnya. Di RSUD BDH, kondisi Alfian terus menurun. Ia akhirnya dirujuk ke RS Soewandi dengan alasan dibutuhkan operasi bedah saraf.
“Cuman sehari di RS BDH lalu keponakan saya dirujuk ke RS Soewandi. Meninggalnya tanggal 14 Agustur 2024 di RS Soewandi setelah total 4 hari dirawat di kedua RS itu,” imbuh Ashari.
Atas kejadian ini, Ashari sudah melaporkan ke Polsek Lakarsantri. Dari keterangan, pihak keluarga sudah 3 kali dimintai keterangan. Ia pun berharap agar para pelaku segera ditangkap dan diadili.
Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Kompol M. Akhyar saat dihubungi, menyatakan jika korban tersebut bukan korban gengster melainkan dugaan karena kecelakaan. “Kami duga korban karena kecelakaan,” singkatnya ke media ini. (*)