GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Ratusan pendemo dari perwakilan Aliansi Vendor Barata (AVB) kembali menggelar aksi demo di depan PT Barata Indonesia, Gresik, Rabu (13/11/2024). Dengan mengerahkan massa yang lebih besar, mereka menagih tunggakan pekerjaan yang sudah selesai sejak 2018 senilai Rp 2,4 triliun.
Pada demo kali ini, AVB menggandeng Ormas Madas (Madura Asli) Gresik yang berjumlah ratusan orang. Sembari membentangkan spanduk dan mobil komando, mereka mendesak Managemen PT Barata Indonesia segera membayarkan tunggakan dari 272 vendor.
Korlap Aksi AVB, Muhammad Nur mengatakan aksi demo ini kembali digelar karena pada mediasi sebelumnya buntu dan tidak memukan titik temu. Dia berharap PT Barata segera menyelesaikan tunggakan para vendor agar bisa beroperasi normal.
“Tunggakan pembayaran ini sudah berlangsung lima tahun sejak pekerjaan selesai 2018 lalu. Total ada 272 vendor dengan nilai kontrak plus bunga bank sebesar Rp 2,4 triliun,” ujar Nur, Rabu (13/11/2024).
Demi menuntaskan persoalan ini, lanjut Nur, AVB meminta keterlibatan pemerintah pusat, termasuk BUMN untuk mencarikan solusi atas tunggakan kewajiban yang belum dibayar oleh PT Barata. Tak hanya demo, mereka juga mendirikan tenda di depan pintu PT. Barata.
“Kami telah menempuh berbagai cara untuk menyelesaikan masalah ini, termasuk mengadakan mediasi pada tahun 2021, namun PT Barata Indonesia belum menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan pembayaran piutang ini,” katanya.
Dia membeberkan, nilai tunggakan yang dialami tiap vendor mencapai milyaran. Namun pembayaran yang diterima mereka dari PT Barata Indonesia secara bertahap atau dicicil dengan kisaran Rp 2 juta hingga 7 juta.
“Para vendor ini banyak yang sudah tidak bisa lagi beroperasi karena kesulitan permodalan. Banyak juga yang gulung tikar, bahkan mengalami stres karena tunggakan yang besar tapi belum terselesaikan,” pungkasnya.
Teks foto : Koordinator AVB Muhammad Nur dan beberapa perwakilan vendor.
Reporter : Azharil Farich