Jember,(kabarjawatimur.com) Puluhan warga mendatangi kantor Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, Jember. Kedatangan mereka untuk mempertanyakan adanya tunggakan hutang SPPT, padahal warga telah membayar lunas, Senin (12/12/2022).
Saat di balai desa, warga langsung ditemui Kepala Desa Wringinagung Sutinah. Di depan Kades Sutinah warga mengeluhkan adanya tagihan Pajak Bumi dan Bangunan selama 5 tahun, padahal mereka selama ini telah membayar lunas.
Warga mengetahui mereka masih mempunyai tanggungan pembayaran PBB karena tertulis di SPPT atau Surat Pemberitahuan Pajak Terutang tertulis pajak yang belum dibayarkan masing-masing warga. Dari 15 orang warga yang datang bervariasi tahun pajak terutangnya.
Seperti dituturkan anggota komunitas Wali, Solehudin. Dirinya merasa kaget saat muncul tagihan pembayaran PBB tahun 2015. Padahal dirinya tidak pernah menunggak dan selalu membayar pajak setiap tahunnya.
“Kita datang ke balai desa Wringinagung ini dengan maksud baik untuk mengklarifikasi atau menanyakan terkait terhutang yang ada di SPPT warga,” kata Soleh.
“Alhamdulillah kedatangan kami di terima baik juga oleh kades Wringinagung dan di beritakan waktu menyampaikan unek unek warga sehingga tidak ada mis komunikasi, kami pun menanyakan terkait catatan terhutang yang ada di SPPT dari tahun 2015 sampai 2020 padahal warga telah membayar lunas tidak ada hutang sama sekali,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Sutinah berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut. Pihaknya akan berkordinasi dengan pihak Badan Pendapatan Daerah atau Bapenda untuk menelusuri pangkal permasalahan.
“Kita sebagai pemerintah Desa menerima dan melayani apa yang menjadi keluhan warga dan warga datang untuk menanyakan terkait PBB dimana warga sudah membayar namun masih ada catatan terhutang,” jelasnya.
“Tadi kami sudah meluruskan bahwa pada tahun 2014 hingga tahun 2020 kita akan mendatangkan Dispenda untuk klarifikasi guna menyampaikan pada warga jadi warga yang tadi datang akan kita undang kembali,”katanya.
Usai menyampaikan uneg-unegnya warga kemudian pulang ke rumah masing-masing meninggalkan balai desa. (*)
Reporter: Rio