Sopir Logistik Butuh Perhatian, Rawan Kecelakaan dan Macet Jadi Ancaman

BANYUWANGI, (KABARJAWATIMUR.com) – Para sopir logistik sangat membutuhkan perhatian serius.

Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI) Slamet Barokah menegaskan agar ada perhatian kepada pahlawan logistik ini

Sebagai Kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi merupakan pintu keluar masuk wilayah Indonesia bagian timur.

Menurutnya, amat di sayangkan Pemerintah Banyuwangi yang kurang perhatian terhadap transportasi angkutan laut, dan angkutan barang logistik.

Terbukti sampai sekarang ini, Banyuwangi tidak memiliki terminal angkutan barang seperto cargo atau tempat bongkar muat barang.

Bukan hanya itu saja, Banyuwangi juga belum tersedianya persediaan safety penanggulangan kecelakaan, seperti mobil derek truk dan alat berat (crane)

Seperti halnya angkutan laut tidak mau mempertahankan penyeberangan via ASDP lintasan Ketapang – Lembar yang sudah pernah ada.

“Kami berharap penuh agar perhatian Pemerintah betul-betul memperhatikan hal ini untuk bisa melengkapi Banyuwangi berpredikat Banyuwangi nyaman, aman dan makmur,” kata Slamet Barokah pada Jumat 8 November 2024.

Jika jalur Kabupaten Situbondo – Alas Baluran terkenal rawan laka dan macet. Maka, arah Kabupaten Jember via Alas Gumitir juga sama rawan laka dan macet.

“Mudah-mudahan aspirasi ini didengar oleh pemangku kepentingan,” tegasnya. ***

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *