MOJOKERTO – Masyarakat Dusun Kedung Mulang, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, kedatangan relawan Gus-Gus Nusantara (GGN) Jawa Timur pada Senin (27/2/2023).
Seketika, nuansa Ramadan begitu terasa di dusun tersebut. Lantunan ayat suci Al-Quran, tahlil, tahmid, dan selawat yang diiringi alat musik rebana terdengar merdu. Para jemaah Majelis Taklim Al Ihsan di Kedung Mulang, Mojokerto, antusias mengikutinya. Alhasil, nuasana Ramadan mulai tercipta di wilayah tersebut.
Dalam momen tersebut, relawan pendukung Ganjar Pranowo ini menggelar Doa dan Istigasah untuk Tercapainya Presiden yang Amanah.
Koordinator Gus-Gus Nusantara Jawa Timur Alwy Hasan mengatakan pihaknya berdoa akan kemakmuran masyarakat sekaligus kepemimpinan yang membawa keselamatan bagi Indonesia
“Kami menggelar doa dan istigasah untuk keselamatan NKRI sekaligus mendoakan Pak Ganjar menjadi presiden Indonesia pada 2024,” katanya.
Pria yang akrab disapa Gus Alwy tersebut mengatakan umumnya masyarakat Kedung Mulang, Kota Mojokerto, kerap menggelar doa dan istigasah menjelang datangnya Bulan Suci Ramadan.
“Adat masyarakat di sini, menjelang Ramadan, kerap digelar doa dan keselamatan sekaligus pemberian bantuan sosial,” ungkapnya.
“Betul, doa dan istigasah ini kerap dilakukan warga di sini sebelum Ramadan tiba. Ini dilaksanakan untuk menjalin persaudaraan antarumat Islam,” katanya.
Gus Alwy menjelaskan kegiatan tersebut digelar di Kota Mojokerto. Menurut dia, kota ini cocok untuk digelarnya acara doa dan istigasah bersama untuk menyambut bulan yang penuh berkah tersebut.
“Kawasan ini notabene pengamal dan penghasil kiyai-kiyai NU. Sehingga GGN perlu menyentuh dan mengenalkan sosok Ganjar kepada masyarakat Kedung Mulang ini,” ungkap pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Falah, Bendilwungu Tulungagung, Jatim, setelah acara doa bersama.
Gus Alwy juga berharap pemimpin Indonesia ke depan bisa berfokus pada kesejahteraan dan pendidikan anak. “Dalam momentum ini, kami berharap Pak Ganjar makin memperhatikan kesejahteraan rakyat kecil dan pendidikan anak-anak Indonesia,” pungkasnya.(*)
Reporter: Eko