GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Smelter PT Freeport Indonesia ((PTFI) di Kawasan JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate), Manyar, Gresik akhirnya resmi beroperasi setelah proses pembangunan yang berlangsung selama 30 bulan sejak dilakukan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo
Tampak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, Pj. Sekdaprov Jawa Timur Bobby Soemiarsono, dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani tampak meresmikan Smelter PTFI, pada Kamis (27/6/2024).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pembangunan smelter PTFI ini bagian dari perjanjian Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Proses pembangunan berlangsung tepat waktu. Yang mana saat ini telah mulai beroperasi dan berproduksi pada Agustus hingga mencapai kapasitas penuh pada Desember 2024.
“Jadi ini (smelter) sangat tepat waktu karena sekarang renewable energy menjadi tren dan butuh critical mineral salah satunya copper,” kata Airlangga.
Dia mengatakan dengan adanya smelter PTFI ini, maka aktivitas penambangan sampai proses pemurnian berlangsung di dalam negeri. Diharapkan hal ini berdampak positif bagi perekonomian di tanah air, dimana nilai tambah hasil tambang akan dinikmati di dalam negeri.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan rasa syukur dan bahagia dengan smelter Freeport yang mulai beroperasi sebab proses pembangunannya menghadapi sejumlah tantangan.
“Saya tahu betul membangun smelter ini tidak gampang, sempat mau digeser, dinamikanya minta ampun. Pada 2021, saat kita putuskan segera membangun, ada pandemi Covid-19. Namun hari ini kita bisa sama-sama menyaksikan smelter ini (mulai beroperasi). Ini pembuktian manajemen Freeport mewujudkan komitmen implementasi syarat IUPK,” kata Bahlil.
Menteri ESDM yang diwakili Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Suswantono mengatakan Kementerian ESDM memonitor dan memantau pembangunan smelter Freeport.
“Dengan adanya peresmian operasi smelter Freeport di Gresik ini maka menandai dimulainya hilirisasi mineral yang merupakan arahan Bapak Presiden (Joko Widodo). Alhamdulillah Freeport, Kabupaten Gresik, Pemprov Jatim ikut mendukung sehingga pembangunan smelter Freeport selesai tepat waktu dan ini menandai dimulainya hilirisasi mineral di negara kita,” kata Bambang.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan pembangunan smelter baru ini merupakan komitmen PT Freeport Indonesia mendukung kebijakan hilirisasi mineral tembaga yang dicanangkan pemerintah.
Ia mengatakan tembaga kedepannya akan sangat dibutuhkan oleh dunia. Negara lain sedang berlomba dalam transisi energi, akan membutuhkan tembaga yang sangat banyak. “Apa yang dicanangkan Pak Presiden dalam IUPK untuk membangun satu smelter baru lagi adalah intuisi yang tepat. Permintaan tembaga dunia akan meningkat terus, mempercepat pembentukan ekosistem electric vehicle, mempercepat Indonesia emas,” katanya.
Peresmian operasi smelter PTFI berlangsung di depan area Tangki Asam Sulfat. Ditandai dengan penekanan tombol sirine dimulainya operasi smelter yang dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti.
Turut hadir dalam acara ini Pj. Gubernur Jawa Timur yang diwakili Pj. Sekdaprov Jawa Timur Bobby Soemiarsono, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Untuk diketahui, smelter baru PTFI mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton. Selain menghasilkan katoda tembaga, smelter juga menghasilkan lumpur anoda yang selanjutnya dimurnikan di Precious Metal Refinery (PMR) menjadi emas dan perak batangan, serta Platinum Group Metals (PGM).
Hingga akhir Mei 2024, investasi PTFI untuk pembangunan smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia ini telah mencapai 3,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp58 triliun.
Reporter : Azharil Farich