GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, sebanyak 150 warga ring satu kawasan ekonomi khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE) mengikuti pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di SMK Assa’adah Bungah Gresik.
Pelatihan K3 ini dibagi dalam tiga gelombang. Para peserta yang telah mengikuti pelatihan diharapkan bisa mengakomodir tenaga kerja ahli di bidang K3 yang dibutuhkan di Smelter PT. Freeport Indonesia yang berada di kawasan JIIPE.
Dalam penutupan pelatihan K3 gelombang satu ini tampak dihadiri oleh Wakil Bupati Gresil Aminatun Habibah, Manager CSR PT Freeport Indonesia Emely, Kepala Sekolah SMK Assa’adah Bungah Sumiati, Ketua Pelaksana Pelatihan K3 Muh Syamsu Dluha, dan segenap pelatih atau trainer.
Ketua Pelaksana Pelatihan K3, Muh Syamsu Dluha mengatakan, para peserta pelatihan kerja ini tanpa dipungut biaya alias gratis. Pada tahap awal ini peminatnya cukup banyak yakni sebanyak 600 lebih pendaftar. Namun yang diterima hanya 150 peserta.
“Melalui pelatihan K3 ini setidaknya bisa memberikan bekal kepada peserta atau calon tenaga kerja agar memiliki kompetensi keahlian. Untuk saat ini kami prioritaskan warga ring satu JIIPE dulu,” ujar pria yang akrab disapa Gus Syam ini, Selasa (7/3/2023).
Gus Syam menegaskan, pembekalan terhadap para peserta pelatihan ini dibawah bimbingan pelatih profesional, dosen dan guru yang telah mengantongi sertifikat trainer. Begitu dinyatakan lulus, maka peserta akan mendapatkan sertifikat pelatihan K3.
“Untuk peserta yang perempuan ada penekanan khusus pada pelatihan K3 ini, yakni soal keberanian ketika menghadapi bahaya dan menumbuhkan rasa kepercayaan diri,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah berharap, setelah mengikuti pelatihan K3 ini para peserta tidak hanya sekedar dibekali kemampuan dan keahlian, melainkan bisa mendapatkan kesempatan bergabung atau bekerja di PTFI.
“Dengan adanya pelatihan ini maka calon pekerja bisa memiliki kompetensi keahlian yang dibutuhkan di dunia industri. Dan saya berharap peserta yang telah mengikuti pelatihan nantinya bisa mendapat kesempatan bekerja di Smelter PT Freeport,” ujar Bu Min.
Tahta Alfiana, salah seorang peserta pelatihan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membekali dirinya dan para peserta lain berupa kemampuan dan keahlian di bidang K3. Dia pun berharap ada tindak lanjut setelah pelatihan ini.
“Kami sangat berharap adanya tindak lanjut setelah pelatihan ini. Diantaranya bisa diterima di Smelter PT Freeport Indonesia,” ungkap perempuan muda asal Desa Watuangung Mengare, Bungah ini. (*)
Reporter : Azharil Farich