Richard Handiwiyanto Daftar Pilwali Surabaya, Maju Lewat PSI

SURABAYA (KABARJAWATIMUR.COM) Diantar para pendukungnya dari pelajar tergabung dalam Pelajar Solidaritas Indonesia (PSI), Richard Handiwiyanto, SH.MH.M.Kn, dengan memakai jaket kebesaran partai, mengambil formulir Cawawali di Kantor DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, di Jalan Jemur Handayani, Surabaya, Rabu (12/6/2024).

Di lokasi, Bro Richard ditemui oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, Satria Buana Sembiring. Setelah berbincang santai dan menjelaskan maksud dan tujuan ke kantor partai, formulir akhirnya diserahkan untuk dilengkapi.

“DPD PSI Surabaya memang mulai tanggal 13 Mei sampai 26 Juli membuka pendaftaran cawali dan cawawali. Kenapa pendaftaran ini cukup lama, karena kami membuka kesempatan seluas-luasnya kepada warga surabaya untuk mendaftarkan. Bagi yang merasa memang punya komitmen, punya jiwa kepemimpinan untuk merubah Surabaya menjadi lebih baik, aialhkan mendaftar. Tentunya kemudian memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Surabaya,” ujar Satria.

Lanjutnya, DPD PSI Surabaya menerima pendaftar ke-6, Richard Handiwiyanto, dari tokoh muda yang selama ini berkecimpung di dunia advokat. Sebelumnya ada juga dari komunitas ojek online (ojol), seniman, komunitas pertanahan dan politisi.

“Bro Richard ini, kami anggap representasi dari generasi muda generasi milenial, yang tentu mereka lebih tahu apa menu yang bisa siharapkan bagi generasi milenial pada masa yang akan datang. Kami sangat mengapresiasi,” sambungnya.

Ia berharap, apa yg menjadi keinginan Bro Richard, bisa disampaikan ke DPP yang merupakan pemutus atau penentu daripada kegiatan pendaftaran pemilihan calon walikota maupun wakil wali kota yang dibuka oleh PSI.

Sementara itu, Ricard Handiwiyanto mengaku sudah punya visi misi untuk membawa Surabaya ke depan yang diinginkan oleh anak-anak muda. Saat ini ia konsentrasi untuk posisi L-2, sebagai calon wakil wali kota.

“Saya ingin membawa Surabaya lebih modern. Contohnya solo, sudah punya technopark dan culture centre, kota sebesar Surabaya harus memiliki tempat tempat seperti itu.Tempat ini akan menyediakan pelatihan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi era digitalisasi tanpa mengorbankan identitas dan kearifan lokal sebagai warga Surabaya,” ujar Richard.

Rencananya, setelah persyaratan yang diminta dilengkapi, ia akan segera mengembalikan formulir tersebut ke DPD PSI Surabaya.

” Setelah tanggal diminta komplit, termasuk visi misi, akan segera saya kembalikan. Rencana tanggal 21 Juni, ” pungkasnya. (JKT)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *