PT BSI Jadi Perusahaan Pertambangan Logam Mineral Rating Tertinggi di Indonesia Versi MSCI Inc

BANYUWANGI, – Perusahaan pertambangan yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur menjadi masuk dalam rating tertinggi di Indonesia.

Ya, operator perusahaan PT Bumi Suksesindo atau PT BSI yang terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran ini patut berbangga loh.

Andai tahu saja, PT BSI adalah anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MCG).

Induk perusahaan PT Bumi Suksesindo (BSI), mengumumkan bahwa MSCI Inc. (MSCI) telah meningkatkan rating ESG (Environment, Social, and Governance) perusahaan per Oktober 2023 menjadi A, dari BBB sebelumnya.

Rating A MSCI ini menempatkan Merdeka sebagai perusahaan pertambangan logam dan mineral dengan rating tertinggi di Indonesia.

Sementara itu, MSCI Inc. merupakan lembaga riset, data, dan teknologi internasional yang telah 50 tahun lebih berpengalaman mendampingi komunitas investasi global untuk memahami dan menganalisa pendorong utama risiko dan keuntungan dan membangun portfolio yang lebih efektif.

Berdasarkan laman resmi MSCI, rating ESG bertujuan mengukur pengelolaan risiko dan peluang ESG yang relevan secara keuangan.

Pengukuran dilakukan dengan metodologi berbasis peraturan untuk mengidentifikasi unggul atau tertinggalnya suatu industri berdasarkan eksposur risiko-risiko ESG dan seberapa baik industri tersebut mengelola risiko-risikonya dibanding industri-industri yang lain.

Presiden Direktur PT BSI Adi Adriansyah Sjoekri mengaku bangga terhadap capaian ini. Terlebih lagi pada September lalu, PT BSI juga meraih empat penghargaan atas penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik dalam ajang GMP (Good Mining Practice) Award 2023, yaitu Pengelolaan Teknis Pertambangan (Pratama), Konservasi Pertambangan (Pratama), Perlindungan Lingkungan Pertambangan (Pratama), dan Strandarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan (Pratama).

Adi berpesan kepada seluruh karyawan PT BSI untuk terus berbenah agar prestasi-prestasi BSI dan MCG kian meningkat di kemudian hari.

Sebagai bagian dari MCG, PT BSI juga turut berbesar hati atas pencapaian tersebut, terutama karena PT BSI merupakan percontohan bagi site dan proyek-proyek lain milik MCG.

“Mari kita terus berkontribusi dalam menjalankan pertambangan ini dengan sebaik-baiknya. Kita bangun iklim perusahaan yang aman dan nyaman dengan senantisa menerapkan nilai-nilai perusahaan GREATNESS [growth, respect, accountability, collaboration, excellence, safety, sustainability],” ujarnya.

Penerapan prinsip-prinsip ESG merupakan salah satu solusi atas tuntutan global mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Menjadikannya faktor penting bagi para investor dalam menjalankan pertambangan secara efektif dan efisien berwawasan lingkungan.

“Capaian-capaian kita dalam ESG dan GMP menjadi bukti kuatnya komitmen atas good corporate governance,” ucap Adi.

Sekedar diketahui, keberadaan tambang emas di gunung Tumpang Pitu, telah banyak memberi manfaat kepada masyarakat di Desa Sumberagung.

Manfaat biasa diterima pihak pemerintah desa serta masyarakat melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), atau yang banyak disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR).

Yang lebuh penting, wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, memang merupakan lokasi investasi PT BSI, selaku pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi Prodüksi (IUP OP) Emas dan Mineral Pengikutnya, Nomor 188/547/KEP/429.011/2012.

Wilayah Kecamatan Pesanggaran, meliputi Desa Kandangan, Sarongan, Sumberagung, Sumbermulyo dan Pesanggaran.

Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk tersebut telah dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) sesuai Kepmen ESDM Nomor 159.K/90/MEM/2020. Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN ini operasi prodüksi di Desa Sumberagung, Kecamatan pesanggaran, Banyuwangi.

Sebagai pelaku investasi, PT BSI memang terus meneguhkan komitmennya kepada masyarakat.

Program PPM terus digelontorkan dengan 8 program utama. Program PT BSI itu meliputi program bidang pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pembentukan lembaga komunitas dan infrastruktur. ***

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *