SURABAYA,(Kabarjawatimur.com)– Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya membekuk seorang pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya meninggal dunia karena dianiaya.
Tersangka yang ditangkap, inisial AJP (19) Mahasiswa Poltekpel asal Jalan Banyu urip Sawahan Surabaya.
Kepada Polisi, AJP mengaku memukul korban dengan menggunakan tangan kanan sebanyak dua kali mengenai Perut korban yang mengakibatkan korban terjatuh dan kemudian korban meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya
AKBP Mirzal Maulana mengatakan, pada Senin, 05 Februari 2023 pukul 19.30 Wib Korban dengan dikawal oleh empat seniornya dari ruang makan menuju ke toilet untuk dilakukan pembinaan dengan cara dilakukan pemukulan beberapa kali ke tubuh korban sehingga korban terjatuh dilantai.
Akibat tindakan tersebut korban mengalami luka di bibir bawah sobek dan dibawah dagu kemudian korban di bawa ke RS. Asrama Haji Sukolilo Surabaya dengan Ambulance milik Klinik Poltekpel dan kemudian korban di nyatakan meninggal dunia.
“Setelah keluarga korban melapor, Satreskrim Polrestabes Surabaya, Tim Inafis serta Unit Resmob dan Polsek Gunung anyar datang ke TKP kemudian melakukan serangkaian kegiatan mulai dari Olah TKP, introgasi saksi-saksi dan analisa CCTV.
“Setelah mendapat pentunjuk dan informasi Tim Opsnal Resmob membawa 13 Saksi dan barang bukti ke Polrestabes Surabaya untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut,” jelas Mirzal, Rabu (8&2/2023).
Dari hasil juga berdasarkan Pemeriksaan dan Gelar perkara, satu orang ditingkatkan status menjadi tersangka.
Barang bukti yang ikut disita, 2 buah bekas tisue ada darah, 2 buah bekas gelas air minum, 1 buah alat cukuran, visum, Rekaman CCTV serta pakaian yang dipakai pada waktu kejdian.
Sebelumnya diberitakan, Dugaan Penganiayaan di Politeknik Pelayaran Surabaya dilaporkan ke Polisi. Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dianiaya sesama Taruna. Aiptu Mochamad Yani ayah korban melaporkan kasus dugaan penganiayaan ke Mapolsek Gununganyar Surabaya.
Kematian Muhammad Rio Ferdinan Anwar, mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya dengan luka lebam di tubuhnya diketahui pada, Minggu (5/2/2023).
Yani yang saat ini aktif bertugas di Polsek Kutorejo, Polres Mojokerto Kabupaten itu menduga, anaknya korban penganiayaan.
Saat melapor, polisi itu datang dengan membawa sejumlah alat bukti. Termasuk foto kondisi korban yang bersimbah darah.(*)
Reporter: Eko