Banyuwangi – Perkonomian di Batam tumbuh 6 persen diatas rata-rata nasional, telah memukau banyak kalangan, terutama Ir HM Nasim Khan, Anggota Komisi VI DPR RI dari F-PKB Dapil III Jatim.
“Prestasi Batam dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 6 persen di awal tahun 2023 harus dipertahankan, kalau bisa ditingkatkan lagi,” kata Nashim dalam seminar bertema ‘Membangun Semangat Ekspor Untuk Peningkatan Ekonomi Nasional, Perkembangan Investasi Batam Saat ini,’ di Aula PGG Banyuwangi Sabtu (07/10/2023).
Seminar yang diikuti 250 peserta itu menghadirkan Nashim Khan dan Kepala Hubungan Komunikasi Media Antar Lembaga BP Batam, Yuli Prayuli Irianti.
Nasim Khan mengungkapkan keyakinannya bahwa Batam memiliki potensi luar biasa untuk menarik investasi. Dengan fasilitas yang lengkap, lokasi strategis berbatasan langsung dengan Singapura, dan upaya promosi yang gigih, Batam menjadi destinasi utama bagi investor asing dan lokal.
“Saya mendorong agar Batam terus memberikan kemudahan berinvestasi, baik itu kepada investor asing maupun lokal,” jelasnya.
Pertumbuhan investasi dan kinerja ekspor yang pesat adalah bukti nyata bahwa BP Batam menjalankan strateginya dengan sangat baik. Ini tidak hanya memberikan kontribusi ekspor yang signifikan bagi Kepulauan Riau, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kinerja BP Batam menurut saya sudah bagus, karena berhasil mendorong Batam dalam memberikan kontribusi ekspor bagi daerah Kepulauan Riau dan juga berdamoak kepada perekonomian nasional,” ujarnya.
“Sekaligus membuka pasar baru, dan meningkatkan akses ke pasar global, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan,” tambahnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatatkan nilai ekspor kota Batam per februari 2023 mencapai US$ 1.534,7 juta naik sebesar 26,17 persen, jika dibandingkan ekspor Januari 2023. Dengan begitu maka, nilai ekspor kota Batam secara kumulatif di bulang Februari menyumbang 84,29 dari total ekspor se-Keprik sebesar US$ 1.820,82 juta.
Sedangkan dari sisi investasi, sepanjang triwulan pertama 2023, terjadi peningkatan baik untuk PMA maupun untuk PMDN. Dimana terdapat 826 proyek PMA dengan nilai investasi mencapai USD 174,06 juta atau setara Rp 2,555 Trilyun. Angka tersebut meningkat pesat hingga 100,97 persen dibandingkan periode yang tahun 2022. Nilai PMDN menjadi 96,7 juta atau setara Rp 1,4 Trilyun sepanjang triwulan pertama.
“Karena itu kami mengapresasi perkembangan investasi yang terjadi, mudah-mudahan BP Batam semakin memudahkan investor, sehingga mereka mau datang dan berinvestasi di Batam,” sambungnya.
Terlebih pertumbuan ekonomi Batam saat ini mampu tembus diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yakni sebesar 6,84 persen.
Prayuli Irianti, Kepala Hubungan Komunikasi Media & Antar Lembaga BP Batam menyatakan, Batam sebagai daerah tujuan investasi mempunyai kebijakan yang mendorong kemudahan berinvetasi.
Termasuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan berbagai insentif seperti Tax Allowance dan fasilitas perijinan yang memudahkan.
Dari segi lokasi, Batam juga memiliki posisi yang sangat strategis, menjadi perlintasan perdagangan internasional. “Batam juga memiliki daya dukung infastruktur dan utilitas yang memadai, baik, jalan, pelabuhan, bandara dan lain-lain,” kata dia.
Sesuai dengan PP No 41 tahun 2021 tentang Kebijakan Strategis Pengelolaan KPBPB Batam Bintan dan Karimun. Yang mengatur ekosistem investasi untuk pengembangan perekonomian, perluasan lapangan pekerjaan dan peningkatan daya saing. Maka pengembangan Batam sebagai pusat perekonomian akan terintegrasi dengan daerah lainnya.
“Kami optimis investasi di Batam akan terus meningkat, sejalan dengan peningkatan berbagai fasilitas yang dimiliki, setra kebijakan-kebijakan yang dilakukan untuk semakin mempermudah investasi,” tandasnya.