Perkuat Swasembada Pangan, Pengurus Tani Merdeka Indonesia Gresik Resmi Dilantik

GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Semangat baru dalam memperjuangkan kesejahteraan petani bergema di Aula Putri Mijil, Pendopo Bupati Gresik, Minggu (27/4/2025). Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Gresik resmi dikukuhkan, menandai babak baru dalam upaya memperkuat swasembada pangan nasional.

Ketua DPD TMI Gresik, Yuyun Wahyudi, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan luas, termasuk dari 10 anggota Fraksi Gerindra yang turut memperkuat barisan TMI. Ia menegaskan komitmen tinggi seluruh pengurus untuk mengimplementasikan berbagai program demi kesejahteraan petani.

“Alhamdulillah, kami bertekad menjunjung tinggi kepentingan petani dan terus mendorong kemajuan pertanian di Gresik,” ujar Yuyun penuh semangat.

Sebagai organisasi kemasyarakatan, Tani Merdeka Indonesia tak hanya fokus memperjuangkan hak-hak petani, tetapi juga aktif memberikan pelatihan, memperluas akses pasar, serta memperkenalkan inovasi teknologi pertanian. Semua langkah itu dirancang untuk memperkokoh ketahanan pangan nasional.

Dalam arahannya, Ketua Umum DPP TMI, Don Muzakir, menekankan bahwa perjuangan TMI tidak berhenti di sektor pertanian saja, melainkan meluas ke bidang peternakan, perikanan, dan hortikultura.

“TMI harus mengakomodir seluruh kelompok tani tanpa diskriminasi. Bantuan harus nyata dirasakan petani, dan kerja kita harus benar-benar membumi,” tegas Don.

Ia juga menargetkan pembentukan 300 struktur TMI di 356 desa se-Kabupaten Gresik, agar perjuangan ini benar-benar menyentuh akar rumput. “Kita bukan organisasi papan nama, tapi organisasi yang benar-benar hadir untuk rakyat,” tambahnya.

Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, turut memberikan dukungan penuh. Ia menegaskan, meski Gresik dikenal sebagai kota industri, sektor pertanian tetap menjadi kekuatan utama, bahkan masuk lima besar di Jawa Timur.

“TMI harus menjadi motor penggerak kesejahteraan petani. Kita dukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus penuh pada petani, bukan pada kapitalisme,” tandas Wabup Alif.

Sebagai langkah konkret, TMI Gresik telah menjalin kerja sama MoU dengan Bulog untuk penyerapan gabah petani. Wabup Alif meminta agar harga pembelian gabah dipastikan minimal Rp 6.500 per kilogram, serta memastikan ketersediaan pupuk sesuai kebutuhan.

“TMI ke depan juga perlu memiliki unit penggilingan padi sendiri. Ini penting untuk memperkuat penyerapan dan pengolahan hasil panen lokal, agar Gresik bisa menjadi pionir ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.

Reporter : Azharil Farich

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *