Perjuangan Pelajar SMA Taklukkan Ujian Praktik SIM Dan Peran Petugas Satpas Polres Blitar

BLITAR, (Kabarjawatimur.com)- Bagi sebagian besar orang, praktek ujian Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah momen yang menegangkan. Lintasan sempit, tikungan tajam, hingga teknik keseimbangan menjadi tantangan utama yang sering menggagalkan para pemohon. Tak heran, ujian praktik kerap menjadi momok yang paling ditakuti dalam proses pembuatan SIM.

Namun, kini suasana berbeda tampak di Satpas Polres Blitar. Para pemohon SIM tidak lagi sendirian menghadapi jalur ujian praktik. Petugas Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) aktif memberikan bimbingan dan pelatihan sebelum pemohon menjalani ujian sesungguhnya.

Salah satu pemohon yang merasakan langsung manfaat bimbingan ini adalah Aqila Rafifah, seorang pelajar berusia 17 tahun asal Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Setelah sempat gagal dalam ujian praktik SIM, Aqila kembali mencoba, kali ini dengan persiapan yang lebih matang.

“Kemarin sudah ke sini untuk ujian SIM, tapi gagal di ujian praktik. Kalau teori sudah lolos. Hari ini mencoba lagi, dan akhirnya lolos semuanya. Sebelum ujian praktek diberi latihan dulu didampingi petugas. Kita diberi arahan agar bisa melewati lintasan yang ada,” tuturnya, Selasa (27/5/2025).

Dengan pendampingan dari petugas Satpas, Aqila mengaku lebih percaya diri dan memahami setiap rintangan dalam jalur praktik. Latihan dilakukan di lokasi yang sama dengan tempat ujian, sehingga ia bisa langsung membiasakan diri dengan kondisi lapangan.

Kasat Lantas Polres Blitar, AKP A. Nasution, menjelaskan bahwa program latihan ini memang sengaja disiapkan untuk membantu para pemohon SIM, terutama mereka yang mengalami kesulitan saat menghadapi ujian praktik.

“Kami sampaikan ke petugas Satpas untuk membantu pemohon SIM, terutama saat ujian praktik. Harapannya, pemohon bisa lebih siap dan lolos dalam ujian,” jelasnya.

Menurutnya, sesi latihan terbuka bagi semua pemohon, baik dari kalangan umum maupun pelajar yang telah cukup umur. Apalagi, meski jalur ujian telah disesuaikan dengan standar baru yang lebih manusiawi, tidak sedikit yang masih merasa kesulitan.

“Meskipun rute ujian praktik SIM sudah diperbarui, masih ada yang merasa kesulitan. Maka dari itu, kami bantu melalui sesi latihan, agar para pemohon lebih mudah saat praktik dan bisa memiliki SIM sebelum mulai berkendara,” tambah Nasution.(*/D)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *