Pelaku Penggelapan HP Mojo Dilepas Resmob Polrestabes Surabaya, RJ Diduga Membayar Puluhan Juta

SURABAYA,(Kabarjawatimur.com)- Penjual nasi goreng diwilayah Mojo, Gubeng Surabaya batal jadi tersangka Penggelapan handphone (HP) jenis Samsung A27, setelah dilakukan Restorasi Justice (RJ) oleh Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Dibalik dilakukannya RJ oleh Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya tersebut beredar kabar tak sedap jika perjanjian damai yang dilakukan antara korban dan terduga pelaku yang ditengahi oleh Polisi.

Terduga Pelaku inisial AMB (50) tersebut diduga diminta membayar sejumlah uang guna membebaskannya dari jeratan hukum setelah pemilik HP yakni seorang Dokter muda yang kost didaerah Jojoran Surabaya melaporkan ke Polisi.

“Kabarnya, korban ini awalnya dimintai uang 20 juta dan deal 10 juta, yang menerima anggota inisial AM,” kata sumber kepada media ini.

Kasus penggelapan HP ini sendiri bermula ketika AMB menemukan HP type A27 usai berlanja di minimarket daerah Jojoran Surabaya pada Januari 2025 lalu, HP yang tergeletak dihalaman minimarket SKN itu kemudian diambil oleh AMB.

Kartu dalam HP itu kemudian dibuang, dengan dibantu oleh temannya inisial P, me-restart ulang HP dikonter dan setelah itu didiamkan tidak digunakan dahulu usai restart.

Hingga pada bulan April saat dilacak oleh anggota Resmob, HP ini digunakan oleh AMB dan ia diamankan pada tanggal 8 Mei 2025 sore

Setelah diamankan, antara AMB dan pemilik HP kemudian diketemukan dan dilakukan RJ serta HP dikembalikan.

Ketika dikonfirmasi Kanit Resmob Iptu Raditya Herlambang membenarkan adanya tangkapan penjual nasi goreng yang menggelapkan HP tersebut.

“Iya mas kita amankan bulan Mei dan langsung dilakukan RJ dan kedua belah pihak sepakat,” katanya ke media ini, Minggu (15/6/2025).

Namun ketika disebut jika terduga pelaku dibebaskan dengan jaminan membayar uang 10 juta dibantah oleh Kanit Resmob tersebut.

“Kita lakukan RJ dan tidak ada aliran dana, silahkan cek aja ke yang bersangkutan (AMB),” tambahnya, meski sumber media ini menyebut jika yang menangani dan diduga menerima dana adalah petugas inisial AM.(tim)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *