BOJONEGORO,(Kabarjawatimur.com) – Puluhan warga di Bojonegoro antusias ikuti kegiatan Terapi Pengobatan Massal Akupuntur China yang bertempat di Desa Pasinan, Kecamatan Baureno, Kecamatan Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (16/4).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu meringankan beban dan memberikan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat dan kuat
Adapun aksi sosial itu diadakan dengan kerja sama antara Kyai Muda Jawa Timur dan NHC Tuban.
Pelayanan pengobatan akupuntur, kali ini dilakukan untuk melayani masyarakat dalam akupuntur tusuk jarum, pelayanan test untuk berbagai macam pemeriksaan kesehatan seperti imunitas, gula darah, kolestrol dan asam urat serta pelayanan bagi penderita sakit rematik.
Koordinator Wilayah (Korwil) Kyai Muda Jawa Timur Ali Baidlowi mengatakan setiap penyakit insyaallah ada obatnya.
Banyak pilihan metode pengobatan, sebagai ikhtiar pengobatan bagi pasien. Namun semangat untuk sembuh, dengan tetap menjaga pola makan, istirahat yang cukup dan olah raga.
Pengobatan dengan model akupuntur, lanjut Ali, menjadi alternatif pengobatan bagi pasien. “Tentu perlu berkelanjutan secara rutin, perlu sabar yang disertai doa, dan pasien tidak perlu takut dengan jarumnya, karena jarumnya kecil. InsyaAllah setelah selesai pengobatan akan terasa perbedaan dengan sebelumnya”, ungkap Ali.
Praktisi Akupuntur Ahmad Juremi menyebutkan bahwa banyak sekali manfaat yang dihasilkan dari terapi akupuntur dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang sudah terbukti selama ratusan tahun.
“Untuk menyembuhkan penyakit degeneratif, seperti kanker, vertigo dan kencing manis itu bisa disembuhkan dengan akupuntur dan tidak ada dampak untuk organ lain dan manfaatnya sangat banyak,” ujar Juremi.
Dia pun berharap agar praktik akupuntur tersebut bisa disosialisasikan secara masif sebagai pengobatan alternatif yang harus terus dilestarikan.
“Semoga pengobatan tradisional bisa digairahkan di masyarakat karena sudah menjadi warisan yang harus dilestarikan,” pungkas Juremi.(*)
Reporter: Eko