Panen Raya di Gresik, Mentan Amran Puji Produktivitas Tinggi 8-9 Ton Perhektar

GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Panen raya padi di Kabupaten Gresik menjadi momen istimewa bagi para petani. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman hadir langsung di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng, Jumat (14/3), untuk menyaksikan hasil panen yang melimpah serta kenaikan harga gabah yang menggembirakan.

Turut mendampingi dalam acara ini Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, serta jajaran Forkopimda Jawa Timur dan Gresik.

Mentan Amran tak hanya menyaksikan panen simbolis menggunakan alat modern combine harvester, tetapi juga melihat langsung transaksi penjualan gabah dari petani ke Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram—naik dari sebelumnya Rp 6.000 per kilogram.

“Biasanya harga gabah hanya Rp 6.000, sekarang naik menjadi Rp 6.500. Ini sesuai arahan Presiden agar petani lebih sejahtera dan daya beli masyarakat meningkat. Inilah tujuan negara, semua pihak tersenyum bahagia,” ujar Mentan Amran penuh semangat.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti krisis pangan yang melanda beberapa negara, seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang, yang harga berasnya melonjak drastis hingga hampir Rp 100 ribu per kilogram.

“Indonesia patut berbangga, kita terus meningkatkan produktivitas dan memastikan ketahanan pangan tetap terjaga,” tambahnya.

Kabupaten Gresik sendiri menunjukkan hasil panen luar biasa, dengan produktivitas mencapai 8-9 ton gabah kering panen per hektare.

Dalam sesi tanya jawab, seorang petani menyampaikan rasa syukur atas harga gabah yang naik, tetapi berharap pemerintah tetap mengawal agar harga tersebut benar-benar diterima oleh para petani.

Selain itu, petani juga mengungkapkan keluhan terkait banjir akibat luapan Kali Lamong yang sering terjadi dua kali dalam seminggu.

“Saat hujan, sawah kami kebanjiran. Saat kemarau, air mengering. Kami butuh solusi seperti dam karet agar air bisa disimpan sebagai cadangan,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan bahwa pemerintah daerah telah membangun kolam retensi di beberapa titik untuk mengendalikan banjir dan menyediakan cadangan air saat musim kemarau.

Dengan panen melimpah dan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani, Kabupaten Gresik semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur.

Reporter : Azharil Farich

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *