Surabaya, (KabarJawaTimur.com) – Istri dari Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti berdiskusi dengan Nyai dan Ning di Surabaya, Jawa Timur.
Nyai, sebutan untuk istri kiai pengasuh pondok pesantren, dan ning, panggilan untuk anak dari kiai pengasuh pondok pesantren.
Atikoh menjelaskan diskusi ini bertujuan untuk membahas pemberdayaan perempuan dalam konteks nasional. Diskusi berfokus pada peran nyai dan ning dalam pembangunan nasional, khususnya dalam penanggulangan kemiskinan.
“Alhamdulillah, kita berdiskusi terutama terkait dengan pemberdayaan perempuan, bagaimana peran dari Nyai dan Ning ini untuk pembangunan nasional yah, karena posisi Ning dan Bu Nyai ini sangat luar biasa strategis, khususnya terkait dengan penanggulangan kemiskinan,” kata Atikoh di Surabaya, Sabtu (23/9/2023).
Atikoh juga memberikan pesan kepada perempuan Indonesia, mengingatkan bahwa perempuan memiliki peran penting sebagai pendidik dalam keluarga. Selain itu, dia menekankan tanggung jawab perempuan dalam berkontribusi terhadap ekonomi keluarga dan masyarakat sebagai langkah strategis dalam penanggulangan kemiskinan, yang dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar rumah
Menurut Atikoh, Ning dan Nyai ini memiliki banyak sekali santri-santriwati. Sehingga kolaborasi penting dilakukan terutama bidang edukasi, keterampilan dan bagaimana terkait dengan sumbangsih terhadap kontribusi ekonomi.
“Selain juga kita berdiskusi masalah kebangsaan, bagaimana peran perempuan itu bisa memberikan kontribusi dengan kebhinekaan, nasionalisme,” tegas Atikoh.
Dukungan kepada Ganjar
Disisi lain, Nyai dan Ning menyatakan dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024.
“Saya di sini atas seizin bu Nyai Ainur Rohmah (Pondok Pesantren An Nuriyah Surabaya), memberi dukungan kepada Pak Ganjar,” kata Nyai Wafiqoh Jamilah atau lebih dikenal Nyai Oren, pimpinan PP Griya Tahfidz Orange, cucu KH Dahlan Surabaya.
Di kesempatan itu, Nyai Oren menyampaikan perkenalan para nyai dan ning kenamaan Jatim yang hadir di momen itu. Nyai Oren mengatakan, akan selalu mendoakan dalam setiap perjalanan Ganjar dan Atikoh diberi kemudahan.
Selain Nyai Oren, turut hadir antara lain Nyai Ruqoyyah dari PP Al Mubarok Gresik, Nyai Ainul Jamilah dari PP Putri Muslimat Jawa Timur, Nyai Nurur Rohmah dari PP Al Anwar-Bojonegoro, Nyai Nuril dari PP An-Nur Gunung Anyar Kidul Surabaya.
Kemudian Nyai Ainun Jariyah dari PP Sunan Giri Surabaya, Nyai Nihayah dari PP Darunnajah Tulungagung, Ning Haniturrofiqoh dari PP Putri Darul Falah Mojokerto, Nyai Khomsatun dari PP Mamba’ul Ulum Surabaya, Nyai Elok Zulaikha dari PP Nurul Hidayah Rungkut-Surabaya, dan Nyai Qonita Ari Aghni dari PP Syaikhona Cholil Bangkalan.
“Hari ini bisa bertemu dengan Bu Nyai Atikoh, saya jujur saja Bu Nyai jauh sebelum capres-capres ini sudah merasakan dalam hati kalau Pak Ganjar orangnya baik,” kata Ning Hani kepada Atikoh.
Para Nyai dan Ning juga terinspirasi dengan kesederhanaan Atikoh selama mendampingi Ganjar saat menjabat Gubernur Jawa Tengah. Mereka melihat Atikoh adalah sosok perempuan yang cerdas, sederhana dan mandiri.
“InsyaAllah kami berusaha mudah-mudahan memudahkan untuk RI 1,” ucap Nyai Elok di pertemuan.
Disampaikan pula oleh Nyai Nurur Rohmah dari PP Al-Anwar Bojonegoro, bahwa saat ini para nyai dan ning se-Jawa Timur telah didata dan solid mendukung suami Atikoh dalam pencapresan.
Selain itu, para nyai dan ning berharap Atikoh bersama Ganjar bisa berkunjung ke pondok pesantren yang mereka kelola di Jawa Timur. Selain menambah semangat, para santri juga disebut akan senang bila dapat bertemu langsung dengan Ganjar dan Atikoh.
“Kami tunggu di Bangkalan,” kata Nyai Qonita Ari Aghni istri dari Ra Karror atau RKH Karror Abdullah Schal, yang merupakan keluarga ulama kharismatik Syaikhona Kholil Bangkalan.