Navigator AirNav Lolos Kualifikasi Penerbangan, Wanita Ini Layak Jadi Pilot Pandu Pesawat

BANYUWANGI – Sebanyak enam karyawan navigator penerbangan atau Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia yang mengikuti program Private Pilot License (PPL) for ATC, sebagian telah lolos sebagai penerbang pesawat alias Pilot (solo flight)”

Kini mereka semakin pede alias percaya diri dalam melakukan proses pemanduan pesawat.

Kepercayaan diri tersebut meningkat setelah mereka berhasil mengantongi kualifikasi sebagai penerbang, melalui pelatihan Private Pilot License (PPL) for Air Traffic Control (ATC) yang dijalankan BUMN tersebut.

”Alhamdulillah, hari ini, para peserta yang kami kirim dalam Program Pelatihan PPL for ATC pada beberapa sekolah penerbangan secara paralel telah lulus uji solo flight. Artinya, mereka sekarang sudah punya kualifikasi sebagai penerbang,” ungkap Vice President of Corporate Communication AirNav Indonesia Nanang Mai Rofiq.

Disini pihaknya dengan bangga saat acara kelulusan peserta Program Private Pilot License for ATC di Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, Kamis 25 September 2025.

Dijelaskan oleh Nanang, peningkatan kompetensi para personel ATC ini merupakan sebuah terobosan baru yang dijalankan perusahaannya.

Program ini bertujuan agar para navigator tersebut dapat memberikan pelayanan navigasi penerbangan secara optimal.

”Sekarang mereka jadi bisa lebih komunikatif dengan para pilot saat memberikan pemanduan. Karena sedikit banyaknya, mereka sudah bisa memahami situasi dan kondisi pilot maupun pesawat saat mengudara. Jadi perspektif mereka dalam menjaga keselamatan dan kelancaran penerbangan akan lebih kaya,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, salah satu materi utama yang diberikan kepada peserta program tersebut adalah pelatihan menerbangkan pesawat secara solo.

Layaknya seorang pilot, peserta dilatih untuk dapat menguasai pesawat yang dikemudikannya secara baik mulai lepas landas, saat mengudara, hingga mendarat.

Tak hanya itu, selama pelatihan, para peserta juga diuji untuk menerbangkan pesawat udara secara mandiri di bawah pengawasan instruktur berpengalaman

Nanang optimistis, dengan pemahaman tambahan para ATC tersebut, upaya AirNav Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia akan lebih mulus ke depannya.

Pada program tahap awal ini, AirNav Indonesia menggandeng Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi dan juga Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug.

Ke depan, AirNav Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan program serupa dengan melibatkan lembaga pendidikan sejenis di bawah naungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDMPU) – Kementerian Perhubungan.

”Untuk sementara, pada program perdana ini kami mengirimkan enam orang ATC untuk mengikuti pelatihan. Ke depan, diupayakan bisa kita tambah jumlah pesertanya, agar peningkatan kompetensi ini bisa terimplementasikan secara lebih luas,” lanjut Nanang.

Nanang mengaku bangga dengan keberhasilan yang dicapai para ATC yang telah menuntaskan tahap solo flight, baik di API Banyuwangi maupun di PPI Curug.

Melalui program ini, dia berharap dapat membentuk ATC yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki empati, intuisi, serta kemampuan komunikasi dan pengambilan keputusan yang lebih baik di situasi dinamis.

”Hal ini menjadi bekal berharga untuk melahirkan ATC yang lebih tangguh, berwawasan luas dan berintegritas tinggi. Sehingga AirNav Indonesia bisa diakui sebagai mitra terpercaya oleh seluruh komunitas penerbangan baik di dalam negeri maupun komunitas internasional,” pungkasnya.

Sementara itu, ATC AirNav yang lolos PPL yakni Hatin Mustika Rini, sosok perempuan tersebut mengaku lega bisa menjalani hal yang baru di dunia penerbangan.

“Dari dulu yang tidak pernah terpikirkan, tetapi sekarang saya diberikan kesempatan yang luar biasa. Berkat AirNav dan instruktur, pembimbing kami bisa terbang. Semua ini semata-mata untuk keamanan, kenyamanan kepada konsumen, terutama pilot,” ujarnya.

Senada dengan Hatini, J. Eben Ezer Saragih Sumbayak dan Abdul Halim Harahap mengucapkan terima kasih kepada AirNav Indonesia dan Akademi Penerbangan Indonesia. Pihaknya lega bisa menyelesaikan solo flight, sekaligus berkontribusi penuh kepada perusahaan AirNav.

“Semoga kisah kami ini bisa membuat inspirasi bagi semua orang. Karena cita-cita yang tidak kami pikirkan ini Tuhan berikan kesempatan penuh,” tandas Eben.

Sebagai tambahan informasi, Program Private Pilot License for ATC oleh AirNav Indonesia ini pada tahap perdana diikuti oleh enam karyawan terpilih. Dengan rincian empat pria dan dua perempuan kader terbaik AirNav. ***

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *