GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Melalui program DAK Integrasi dari pemerintah pusat, Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik dinilai suskes dalam menata kampung kumuh menjadi kawasan minapolitan tanpa menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
Tak heran bila realisasi program DAK Integrasi ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Tak terkecuali perwakilan Bappenas dan Kementerian PUPR serta penerima DAK dari berbagai daerah berkunjung di Desa Randuboto, Rabu (10/5/2023).
Kepala Desa Randuboto Andhi Sulandra mengatakan, penataan kawasan minapolitan diawali dengan pelaksanaan bedah rumah sebanyak 85 rumah oleh Pemdes Randuboto. Dilanjutkan penataan sanitasi, pelebaran jalan dari 4 meter menjadi 6 meter dan banyak lagi.
“Alhamdulillah semua tertata dengan baik. Program ini semua dari anggaran DAK integrasi kawasan DAS Bengawan Solo tahun 2022 senilai Rp 7,7 miliar,” ujar Andhi Sulandra.
Tak hanya itu, sebelumnyaa juga dilakukan relokasi serta sertifikasi BPN sebanyak 300 rumah. Program konsolidasi tanah ini membuat warga yang berada di bantaran sungai dapat memiliki sertifikat tanah.
“Kami bersyukur desa kami menjadi percontohan nasional. Sehingga hari ini ratusan orang belajar ke desa kami,” ungkapnya.
Menurut Andhi, suksesnya program DAK integrasi ini tak bisa lepas dari partisipasi publik dan peran Bumdes. Salah satunya dengan mendirikan toko bangunan untuk penyediaan bahan bangunan.
“Bahkan untuk DAK tahap 2 tahun 2023 Bumdes Randuboto bekerjasama dengan Bumdesma Sidayu membeli kapal senilai 1 miliar,” terangnya.
Keberhasilan pada tahap pertama ini membuat desa yang berada di bantaran Bengawan Solo ini menjadi pilot project nasional.
“Kami bersyukur desa kami menjadi jujukan pembelajaran daerah lain karena dinilai oleh Bappenas berhasil dalam program DAK Integrasi,” ujarnya.
Andhi berkata, pada pembangunan tahap kedua, Pemdes Randuboto mendapatkan anggaran 14 Miliar yang terdiri dari pembangunan 161 rumah, sanitasi dan ipal komunal.
Selain itu, Andhi menyatakan peran pemerintah daerah dalam sharing anggaran APBD serta pendampingan berkontribusi terhadap kesuksesan program ini
“Tahap kedua akan kita mulai Juni, target akhir tahun ini selesai semua,” imbuh dia.
Hasil pembangunan infrastruktur program DAK tahap satu, kata Andhi mulai terlihat. Kawasan yang dulu kumuh, kini bagus. Rumah-rumah warga bantaran sungai tertata dengan konsep rumah Bawean.
“Dampaknya bisa dilihat, baik infrastruktur maupun ekonomi, masyarakat nyaman kerja di laut, orang mau berkunjung nyaman, usaha makin maju, infrastruktur rapi dan tuntu tingkat kesehatan dan kesejahteraan meningkat,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Suryakanta Adiguna mengaku banyak pelajaran yang bisa diambil dalam melaksanakan program DAK Integrasi. Nantinya akan diimplementasikan.
Pejabat Dinas Perkim Pemda Lingga, Kepulauan Riau tersebuti siap mengadopsi apa yang ada di Desa Randuboto. Mulai penataan program hingga sosial kemasyarakatan.
“Jadi disini ini unik, selain infrastruktur yang tuntas, ternyata warga sangat mendukung. Kebetulan kami tahun depan dapat program serupa, beberapa akan kami adopsi dari Randuboto,” tutupnya.
Teks foto : Kepala Desa Randuboto Andhi Sulandra saat menunjukkan penataan kawasan Minapolitan dari program DAK Integrasi.
Reporter : Azharil Farich