GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Kirab Piala Adipura yang diterima dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah bersama jajaran, disambut antusias gembira oleh masyarakat Gresik, Selasa (5/3/2024) sore.
Dimulai dari Tugu Selamat Datang Kabupaten Gresik menggunakan Bus Wisata Grisse, iring-iringan kirab juga diikuti oleh jajaran pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, perwakilan perusahaan, lurah dan komunitas pegiat lingkungan, serta petugas kebersihan.
Kirab tersebut menempuh rute sekitar 4 kilometer, dengan menyusuri daerah Segoromadu, Jalan Raya Veteran, Jalan Raya Panglima Sudirman, Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto dan finish di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP). Dengan sepanjang rute yang dilewati, masyarakat tampak antusias untuk memberikan sambutan meriah.
Kegembiraan juga terlihat jelas di wajah Bupati Gresik, yang tidak henti-hentinya melambaikan tangan dan menyapa warga yang memberikan sambutan di sepanjang jalan. Terlebih, sudah sepuluh tahun Gresik absen tidak mendapatkan Piala Adipura.
Ketika memasuki Jalan Raya Panglima Sudirman, rombongan konvoi disambut ratusan pelajar yang berdiri sudah menanti di sepanjang pedestrian jalan dan tampak melambaikan bendera merah putih sambil mengucap selamat. Di mana terlihat semakin padat, saat rombongan memasuki Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto dan mendekati titik finish kirab.
“Sengaja tidak pulang, karena pengen tahu. Ada rasa bangga juga sebagai warga Gresik, akhirnya bisa menerima Piala Adipura,” kata salah seorang pelajar SMPN 1 Gresik, Araminta Vany.
Pada titik finish di Gedung WEP, Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah beserta rombongan kirab, disambut dengan kesenian tari khas Gresik. Di hadapan rombongan dan tamu undangan, Bupati Yani mengawali sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gresik.
“Prestasi ini adalah prestasi masyarakat Gresik. Banyak pengalaman yang sudah kita dapatkan dalam terkait keindahan, kebersihan, dan penanganan sampah dari hulu hingga hilir,” ungkapnya.
Piala Adipura, bagi Bupati Yani, juga menjadi suatu tonggak awal dalam upaya berkelanjutan dalam penanganan sampah di Kabupaten Gresik. Dirinya berharap, di tahun mendatang, isu penanganan sampah melalui Tempat Pembuangan Sampah Reuse Reduce Recycle (TPS3R) bisa masuk di Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrembangdes) dan dibangun di setiap desa.
“Makna Piala Adipura tidak hanya sekadar kebersihan dan keindahan saja, melainkan ada yang lebih substantif yaitu kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Berikutnya saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun hutan kota dan banyak ruang terbuka hijau di Kabupaten Gresik. Gresik Lestari, bersama-sama kita menanam sampai mati,” pungkasnya.
Reporter : Azharil Farich