JEMBER,(kabarjawatimur.com) – Pemkab Jember terua berinovasi dengan meluncurkan beragam aplikasi dan program pelayanan optimal untuk masyarakat. Salah satu aplikasi layanan yang telah diluncurkan berhubungan dengan dunia kerja.
Wakil Bupati Jember KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman, saat peluncuran perdana mengatakan aplikasi hasil inovasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember yang mengurus soal para pencari kerja, dan para pekerja migran asal Jember.
Satu aplikasi yang diluncurkan adalah J-EkaPeka dan dua program untuk melayani masyarakat J-Pro Garuda, dan Pro Dai KaPeKa.
Peluncuran Ketiganya itu dilakukan langsung oleh Wabup yang akrab disapa Gus Firjaun ini, disela kegiatan Job Fair yang digelar di Aula Balai Serba Guna (BSG) Kaliwates, Jember, Kamis (24/11/2022).
“Untuk kegiatan Job Fair Ini, adalah salah satu upaya dari Pemkab Jember untuk membuka peluang pekerjaan bagi pencari bekerja. Untuk kita fasilitasi dengan beberapa perusahaan yang ada di Jember. Jadi kita padukan dengan para pencari kerja,” kata Gus Firjaun saat dikonfirmasi sejumlah wartawan disela kegiatannya meninjau Job Fair.
“Harapannya dari kegiatan ini, bisa menekan angka pengangguran di Jember. Juga mudah-mudahan pada tahun-tahun berikutnya, memberikan manfaat untuk proses rekrutmen dari para pencari kerja ini,” sambungnya.
Dengan segala upaya dari Disnaker Jember ini, katanya, saat ini angka pengangguran di Jember dapat semakin ditekan.
“Untuk angka pengangguran di Jember angka pasti saya belum pastikan. Tapi yang saya ketahui secara umum, menurun dengan upaya yang kita lakukan seperti saat ini,” katanya.
Soal aplikasi dan dua program dari Disnaker Jember, secara satu persatu dijelaskan oleh Fungsional Pengantar Kerja dan Sub Koordinator Penempatan Tenaga Kerja dan Pekerja Migran Indosesia Disnaker Jember, Irwandani.
Diantaranya adalah J-EkaPeKa (Kartu Pencari Kerja Online). Yakni sebuah aplikasi online yang bermanfaat untuk membantu masyarakat saat mengurus kartu kuning, atau kartu pencari kerja.
“Jadi kalau dulu ada kartu kuning ngurusnya ke disnaker. Sekarang cukup dari rumah, tinggal di entry data dan bisa cetak mandiri di rumah,” kata Irwandani saat mendampingi Wabup Jember ketika diminta membantu memberikan penjelasan.
Kedua, lanjutnya, adalah program J-Pro Garuda. Yakni sebuah program kerjasama dengan BP2MI, sebagai upaya untuk mengurangi kasus pekerja ilegal (ke luar negeri) dari Jember.
“Karena Jember ini, untuk tenaga kerja yang di kirim ke luar negeri itu. Peringkat kedua setelah Madura untuk pengiriman pekerja ilegal ini se Jawa Timur. Sehingga adanya aplikasi ini, untuk meminimalisasi pengiriman pekerja migran ilegal,” ulasnya.
“Ketiga, Pro Dai KaPeKa adalah kerjasama dengan 176 SMK se Kabupaten Jember, untuk mereka (siawa) yang lulus dapat ijazah dan kartu pencari kerja, tanpa ngurus lagi ke Disnaker Jember,” ulasnya.
Kembali Wabup Gus Firjaun menyampaikan, dengan adanya satu aplikasi dan dua program dari Disnaker Jember itu. Semakin mempermudah pencari kerja di zaman digital saat ini.
“Intinya, jadi tidak perlu repot ngurus-ngurus lagi ke kantor. Untuk pelayanan maksimal di Jember,” tegasnya.
Lebih jauh Gus Firjaun menanggapi soal kegiatan Job Fair yang digelar di Jember. Perusahaan yang ada di kegiatan Job Fair, masing-masing kebutuhan untuk karyawan kurang lebih 10-20 orang.
“Dengan peserta yang ikut dalam kegiatan Job Fair, ada kurang lebih 580 sekian peserta. InsyaAllah nantinya bisa memberikn kesempatan yang luas bagi para pencari kerja di kegiatan Job Fair ini,” ucapnya.
“Soal pekerja outsourcing, nanti ditunggu program kami di 2023,” katanya menambahkn untuk kegiatan serupa pada tahun mendatang. (*)
Reporter: Rio