LPG 3 Kg Langka, Disdagkop UM Bojonegoro Tindaklanjuti Aduan Masyarakat

Bojonegoro, (kabarjawatimur.com) – Sebagian masyarakat di wilayah Kabupaten Bojonegoro mengeluhkan kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg sejak beberapa minggu terakhir ini.

Tentunya ini menjadi persoalan tersendiri bagi warga, karena sulit untuk didapat, sementara mereka sudah merasa ketergantungan terhadap tabung melon satu ini.

Seperti, warga Desa Jamberejo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro Sunarti mengeluhkan keberadaan LPG yang tidak ada di toko yang biasanya dia beli.

Sejumlah toko yang biasanya menjual LPG mayoritas mengatakan jika LPG kosong ketika akan dibeli, kondisi ini terjadi sudah sejak beberapa minggu terakhir hingga berita ini dipublikasikan.

“Sulit ditemui, tidak ada LPG di toko, sudah beli LPG kemana-mana tidak ada,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Drs. Sukaemi, M.Si. menindaklanjuti aduan dan laporan masyarakat terkait kelangkaan LPG 3 Kg. Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk mendistribusikan Gas Melon itu.

“Sudah kami koordinasikan dengan pertamina kemarin, besuk senin dilanjut didistribusikan pada lokasi yang kekurangan, misalnya Padangan, Kepohbaru sudah terkirim dan berlanjut desa-desa lainnya yang mengalami kekurangan dan kenaikan permintaan LPG,” jelasnya, Minggu, (12/05/2024).

Menurut Sukaemi, kelangkaan LPG 3 Kg di Bojonegoro ini dikarenakan cuti panjang serta bertambahnya permintaan dari konsumen.

“Karena hari libur dan cuti bersama kemarin, serta bertambahnya permintaan,” tambahnya.

Dengan keberadaanya yang dinilai langka oleh masyarakat, harga LPG 3 Kg juga nampaknya naik ketika dibeli masyarakat di toko toko (bukan agen resmi pertamina), jika biasanya hanya Rp 18.000 saat ini bisa mencapai Rp. 30.000.

Menanggapi hal tersebut, Kadisdagkop UM Bojonegoro itu menganjurkan agar masyarakat membeli LPG 3 Kg bersubsidi di pangkalan resmi Pertamina dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 16.000.

Karena dari hasil rapat koordinasi dengan Sales Branch Manager (SBM) Pertamina telah memerintahkan agen mengirim ke pangkalan yang ditunjuk secara resmi.

“Apabila dipangkalan kekurangan segera melaporkan ke agen untuk mengirim kembali walau belum saat jadwal pengiriman, sebagai antisipasi kekurangan kebutuhan LPG masyarakat dan UMKM, baru memenuhi toko pengecer,” bebernya.

“Dan tabung LPG 3 Kg bersubsidi yang sudah kosong jangan sampai menumpuk di toko pengecer terlalu lama, bisa menyebabkan pangkalan telat menukarkan kembali tabung isi ke agen,” pungkasnya. (*)

Reporter: Aziz.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *