KPK Tanamkan Karakter Anti Korupsi Kepada Mahasiswa UTM

BANGKALAN, (Kabarjawatimur.com)- Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Dr. Nurul Ghufron mendatangi kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Dia menjadi pemateri dalam Seminar Nasional bertema Membentuk Karakter Pimpinan Anti Korupsi, Produktif dan Agamis.

Didepan para mahasiswa UTM, Nurul Ghufron mengatakan, korupsi terjadi saat seorang pemimpin menyimpang dari kewenangannya, dia mencontohkan pemimpin yang menerima setoran dan dinikmati untuk kepentingan pribadi.

Menurutnya, kampanye pencegahan tindakan korupsi harus digalakkan salah satunya melalui kegiatan seminar seperti ini. Sebab perguruan adalah tempat mencetak kader-kader bangsa, sehingga harus ditanamkan karakter anti korupsi.

“pencegahan terjadinya korupsi perlu dilakukan sejak berada di dunia pendidikan, karena kebanyakan orang yang tersandung kasus korupsi merupakan orang lulusan perguruan tinggi,” ujarnya Rabu, 31 Mei 2023.

Ghufron berharap, para mahasiswa mempunyai pemahaman dan kepedulian untuk menjadikan dirinya sebagai agen pemberantasan korupsi. Kemudian, kampus menjadi tempat belajar etika serta karakter yang baik, sehingga bisa mencetak lulusan yang mempunyai komitmen tinggi dalam memberantas korupsi.

“Saya berharap kampus ini menjadi madrasah, menjadi lembaga yang mencetak ilmuan yang memiliki kompetensi dan memiliki komitmen untuk bermanfaat karena korupsi itu kan sebaliknya,” katanya.

Sementara itu, Rektor UTM, Dr. Safi’ menyatakan dirinya ingin menjadikan rule model dalam menyelesaikan masalah korupsi agar tidak terus menjadi penyakit yang endemik di Indonesia.

Menurutnya, selama ini pihak yang tersangkut kasus korupsi kebanyakan orang lulusan perguruan tinggi, sehingga harus menjadi evaluasi bersama agar ada keterputusan mata rantai atara lulusan perguruan tinggi yang sedang menjabat dan tersandung kasus korupsi dengan mahasiswa atau calon lulusan.

“Ada banyak faktor yang menyebabkan pejabat itu korupsi, ada faktor moral, sikap rakus, juga karena selama ini dalam menyelesaikan kasus korupsi lebih fokus pada hilir, sehingga di hulunya ini tidak tergarap,” katanya.

Dr. Safi’ berharap mahasiswa UTM mampu belajar moral serta menghindari sikap rakus, dan mampu komitmen memberantas korupsi di Indonesia. “Saya berharap kampus ini bisa menggarap disisi hulunya, dalam rangka pembenahan moral anak bangsa termasuk pembangunan integritas dan pembenahan sistem,” tandasnya.

Reporter: Rusdi

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *