Komisi C DPRD Surabaya Nilai “Feeder” Bisa Tingkatkan Taraf Ekonomi eks Sopir MPU

SURABAYA (KABARJAWATIMUR.COM)  Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya, Baktiono menilai keberadaan angkutan pengumpan atau feeder bisa meningkatkan taraf ekonomi, terutama para eks pengemudi Mobil Penumpang Umum (MPU). Sebab keberadaan feeder akan memberdayakan sopir eks MPU untuk menjadi pengemudi.

“Sebelum feeder diluncurkan, Pemkot Surabaya dan Komisi C sudah sharing tentang memberdayakan para sopir MPU sebelum feeder mengaspal di jalan.  Pengusaha MPU sudah kami panggil, tidak perlu khawatir nasib sopir MPU,” ujar Baktiono, Kamis (16/3/2023).

Politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menyampaikan bahwa hasil dari diskusi dengan pengusaha MPU melalui Organda Surabaya, terungkap pendapatan para sopir MPU turun drastis dampak dari kemajuan taksi daring. “Transportasi daring yang membuat pengusaha angkutan umum di Surabaya berkurang banyak. Itu kan perkembangan zaman jadi tidak bisa dihindari,” imbuhnya.

Sebagai solusinya, Pemkot Surabaya menyediakan fasilitas transportasi umum yang aman, nyaman, ekonomis, tenang, dan tepat waktu, seperti halnya Bus Suroboyo dan Trans Semanggi. Lantaran akses Bus Suroboyo tidak bisa ke jalan-jalan kecil atau jalan kampung, solusinya hadir feeder yang bisa mengambil penumpang di jalan kecil. ” Ketika MPU kalah saing dengan transportasi daring maka sopirnya tidak kehilangan kerjaan karena sudah direkrut menjadi pengemudi feeder,” tegasnya.

Saat ini sudah ada 52 feeder, dan kedepan akan ditambah lagi armadanya untuk mewujudkan transportasi publik yang representatif.  Dimana feeder dinilai sebagai transformasi di sektor transportasi publik di Surabaya. Selama ini animo masyarakat memanfaatkan angkutan feeder di Surabaya tinggi, terutama rute dari arah Pakal ke Tunjungan.  Feeder yang diberi nama ‘Wira Wiri Suroboyo’ ini selalu penuh oleh penumpang. 

Sedangkan Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Aning Rahmawati mendorong pemerintah kota setempat segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) guna membahas integrasi tarif feeder dengan Trans Semanggi Suroboyo (TSS). Saat ini tarif feeder ke Tans Semanggi Suroboyo Rp 5.000 ditambah sekitar Rp6.000, jadinya Rp11.000. Dikatakan, integrasi sangat penting untuk menjamin keberadaan transportasi murah bagi masyarakat. (KJT)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *