Kisah dan Review Buku Laut Bercerita

SURABAYA (KABARJAWATIMUR.COM) Membaca memang merupakan jembatan ilmu. Dengan membaca sebuah buku, Anda dapat mengetahui banyak hal hingga ke belahan dunia lain. Anda dapat belajar banyak bahasa, mengetahui kisah-kisah dari seluruh dunia, hingga berimajinasi menggunakan pikiran.

Dan kini, tidak sulit menemukan sebuah buku. Anda dapat menemukan toko buku online maupun offline. Dari semua jenis genre, topik, warna, hingga ukuran – Anda dapat memilih apa yang ingin Anda ketahui. Yang paling terbaru dan terpopuler adalah buku Laut Bercerita. Bagaimana kisah dan review buku laut bercerita? Simak selengkapnya di sini.

Profil Penulis

Sebelum lebih jauh membahas kisah dan review buku laut bercerita, kita dapat berkenalan dengan Leila S Chudori – sang penulis buku.

Leila S. Chudori merupakan seorang jurnalis, penulis, dan kritikus berkebangsaan Indonesia. Perempuan bernama lengkap Leila Salikha Chudori ini lahir pada 12 Desember 1962. Leila mulai dikenal melalui karyanya berupa novel, cerita pendek, dan skenario drama televisi. Dirinya merupakan salah satu sastrawan yang memulai debutnya sejak anak-anak.

Pada bukunya, Leila bercerita banyak tentang kejujuran, tekad, prinsip, pengorbanan, dan keyakinan yang ditampilkan pada tokoh dan alur ceritanya. Dirinya juga akrab dengan Baratayudha dan Ramayana dari dunia pewayangan. Tidak heran bila dirinya mudah menggunakan imajinasinya untuk menembus ruang dan waktu, membuat ilusi dan halusinasi serta angan-angan yang ditumpahkan di dalam bukunya.

Selain itu, dari semua karyanya – gaya cerita Leila dapat dikatakan cukup intelektual dan outisi. Banyak metafor dan idiom baru yang dapat Anda temukan saat membaca buku-buku yang ditulis oleh Leila.

Sejak usia 12 tahun, Leila menunjukkan bakatnya melalui majalah Si Kuncung, Hai, dan Kawanku. Dirinya telah menghasilkan banyak cerpen yang seperti yang berjudul Empat Pemuda Kecil, Seputih Hati Andra, dan Sebuah Kejutan.

Selain Buku Laut Bercerita, Leila telah menulis buku yang berjudul Kelopak-kelopak yang Berguguran (1984), Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen (1989), Menagerie 2 (1993), Bahasa! Kumpulan Tulisan di Majalah (2008), 9 dari Nadira (2009), dan Pulang: Sebuah Novel (2012).

Review Buku Laut Bercerita

Novel yang dirilis pada tahun 2017 ini menggunakan latar waktu di tahun 90-an dan 2000. Yang paling ikonik adalah saat menggunakan latar peristiwa 1998 di masa reformasi. Buku ini akan menghipnotis Anda untuk ke lorong masa lalu dan mengingat peristiwa kelam di masa lalu.

Dalam menulis buku ini, Leila telah melakukan penyelidikan mendalam tentang karakter, tempat, dan peristiwa yang sudah berlalu. Melalui buku ini, Anda akan mengingat sejarah yang sudah lama terkubur.

Leila telah menghabiskan 5 tahun untuk menyusun buku ini dengan menggunakan fakta dari para saksi sejarah. Selain itu, buku ini dibuatkan ke dalam bentuk film pendek berdurasi 30 menit dan disutradarai oleh Pritagita Arianegara – seorang sutradara kawakan.

Di dalam buku ini banyak kisah tentang kekejaman yang dirasakan oleh aktivis mahasiswa pada masa orde baru. Jadi, bersiaplah kembali ke masa lalu dengan buku Laut Bercerita.
 
Alur Cerita

Buku Laut Bercerita menceritakan kisah persahabatan, keluarga yang mencari kejelasan atas hilangnya seorang anak. Kehilangan anak tersebut tidak menemukan titik terang selama bertahun-tahun. Buku ini juga dilumuri oleh kisah cinta dari sepasang remaja dewasa.

Dengan menggunakan sudut pandang “Aku” dari karakter bernama Biru Laut Wibisono dan Asmara Jati. Biru Laut merupakan seorang mahasiswa dan adiknya yang bernama Asmara Jati. Mereka berdua adalah tokoh utama dari buku ini.

Semuanya diawali dengan kisah sekelompok mahasiswa yang sedang berkegiatan di suatu rumah di Seyegan, Yogyakarta. Mereka memiliki ketertarikan terhadap bacaan, terutama sastra. Yang paling disebut adalah sastra karya Pramoedya Ananta Toer – sastra yang kala itu dilarang dibicarakan.

Alur dari buku ini tidak berurutan, Anda akan membawa di tahun 1991, lalu berbelok ke tahun 1998. Dalam buku ini, dikisahkan bahwa Biru Laut di dalam penjara, saat masih mahasiswa, dan menjadi buronan.

Konflik yang dihadapi seorang Biru Laut cukup banyak termasuk bagaimana dirinya dan teman-temannya mengatur diskusi dan aksi. Aksi tersebut dilakukan untuk membela petani jagung di Blangguan yang tanahnya diambil oleh pemerintah secara paksa. Buku ini juga menceritakan tentang bagaimana salah satu teman Biru Laut berkhianat dan membocorkan informasi rencana mereka kepada intel. Inilah yang kemudian mengantarkan Biru Laut ke penjara.

Selain itu, buku ini juga menceritakan bagaimana Asmara Jati dan keluarganya berupaya untuk mencari mahasiswa-mahasiswa yang hilang – termasuk kakaknya, Laut.

Penghargaan

Setelah tiga tahun diterbitkan, buku ini mendapatkan penghargaan dari SEA Write Award bersama Eka Kurniawan dan Nirwan Dewanto. Penghargaan tahunan ini diberikan kepada penulis Asia Tenggara yang telah memberikan kesadaran kepada semua orang tentang luasnya dan banyaknya kisah dan misteri di masa lalu.

Itulah kisah dan review buku Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Buku ini akan membawa Anda menyelami kisah di masa lalu yang tidak banyak orang ketahui. Anda dapat membeli buku ini secara online di Blibli. Pembelian buku di Blibli akan membantu Anda membuka jendela dunia dengan mudah. Anda tidak perlu keluar rumah untuk membeli buku favorit Anda bahkan yang telah diterbitkan bertahun-tahun lamanya. (KJT)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *