Ketua DPRD Gresik Berharap Masuknya Investasi Dongkrak PAD dan Serap Tenaga Kerja Lokal

GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir berharap masuknya investasi di Kabupaten Gresik bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mampu menyerap tenaga kerja lokal sehingga mengurangi angka pengangguran.

“Jangan sampai dengan banyaknya investasi yang masuk di Gresik tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan daerah dari sektor PAD dan ketenagakerjaan. Untuk itu, saya mendorong masuknya investasi berbuah terhadap naiknya PAD dan rekrutmen tenaga kerja lokal,” ujar Syahrul.

Menurut Syahrul, investasi di Gresik semakin tahun mengalami peningkatan. Kondisi ini membuahkan pertumbuhan ekonomi Gresik juga terus meningkat. Dia mencontohkan, pertumbukan ekonomi di Gresik tahun 2024 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 4,79 persen.

“Tentunya dengan banyaknya investasi masuk di Gresik membuahkan ekonomi Gresik terus bertumbuh,” tutur anggota Fraksi PKB ini.

Syahrul pun lantas membeberkan geliat investasi di Kabupaten Gresik sehingga memberikan sumbangsi terhadap nilai investasi di Jawa Timur.

“Pada tahun 2024 nvestasi di Kabupaten Gresik tertinggi di Jawa Timur, yakni tembus di angka Rp 37,91 triliun,” katanya.

“Gresik paling tinggi investasinya dibanding 37 kabupaten dan kota lain,” imbuhnya.

Ditambahkan Syahrul, tingginya investasi diharapkan diikuti naiknya PAD Gresik.

“Tentunya dengan banyaknya investasi yang masuk ke Gresik harus berbanding lurus dengan pendapatan,” tandasnya.

Lebih jauh Syahrul menyampaikan, pada tahun 2025, Anggaran Pendapadan dan Belanja Daerah (APBD) diproyeksikan sebesar Rp 3,844 triliun. Pendapatan sebesar itu antara lain bersumber dari PAD yang diproyeksikan mencapai Rp 1,544 triliun.

“DPRD selaku penggodok anggaran menginginkan target PAD itu bisa tercapai, syukur-syukur bisa terlampaui. Untuk itu, dengan tingginya investasi di Gresik PAD pun diharapkan ikut terdongkrak,” harapnya.

“Dengan tingginya PAD yang masuk akan sangat berpengaruh signifikan terhadap kekuatan fiskal APBD untuk menopang pembiayaan pembangunan,” sambungnya.

Tidak hanya sektor PAD, tambah Syahrul, tingginya investasi yang masuk di Gresik juga diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja (ketenagakerjaan) baru untuk mengurangi angka pengangguran.

“Berdasarkan data BPS tahun 2024 tingkat pengangguran terbuka (TPT) Gresik masih di kisaran 6,45 persen. Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 71,61 persen,” ungkapnya.

Ia menambahkan, masih tingginya angka pengangguran di Kabupaten Gresik menjadi atensi khusus DPRD Gresik. Karena itu, DPRD menginisiasi peraturan daerah (Perda) nomor 7 tahun 2022, tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan.

“Dalam perda ini diatur bahwa perusahaan di Gresik setiap rekrutmen tenaga kerja wajib 60 persen dari yang dibutuhkan menyerap dari warga ber-KTP Gresik atau tenaga kerja lokal,” terang Syahrul.

Pada kesempatan ini Syahrul juga mengapresiasi Komunitas Wartawan Gresik (KWG) berkolaborasi dengan DPRD Gresik akan menggelar dialog pubilk dengan tema ” Memaksimalkan Investasi untuk Mendongkrak PAD dan Mengurangi Pengangguran”.

“Semoga dialog publik ini menjadi salah satu ikhtiar untuk menumbuhkan investasi di Gresik, mendongkrak PAD dan mengurangi pengangguran,” pungkasnya.

Reporter : Azharil Farich

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *