GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menggalakkan implementasi deep learning (pembelajaran mendalam) sebagai strategi utama mempersiapkan Generasi Emas 2045. Kebijakan ini dianggap krusial untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, inovasi, dan komunikasi efektif.
Dalam Seminar Deep Learning di Universitas Muhammadiyah Gresik (3/11/2025), Staf Khusus Menteri Didik Suhardi mengungkapkan, sebanyak 65.000 sekolah telah ditetapkan sebagai pilot project tahun ini. “Target pada 2029, seluruh sekolah di Indonesia sudah mengimplementasikan pendekatan ini,” tegas Didik.
Lebih lanjut Didik memaparkan, deep learning bukan sekadar pilihan melainkan kebutuhan fundamental dalam menjawab tantangan era digital. “Anak-anak saat inilah yang akan mewujudkan visi Indonesia 2045. Karena itu, mereka harus dilatih untuk berpikir holistik dan solutif,” ujarnya.
Kebijakan ini juga merupakan respons terhadap tren penurunan skor PISA Indonesia sejak 2006.Sebagai langkah strategis, Kemendikdasmen meluncurkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk meningkatkan kompetensi dasar siswa. “Kami memantau langsung pelaksanaan TKA di beberapa sekolah, termasuk di Cerme Gresik, dan hasilnya cukup positif,” jelas Didik.
Rektor UMG, Khoirul Anwar, menyambut baik inisiatif ini. “Sebagai institusi pendidikan tinggi, kami mendukung penuh penerapan deep learning yang sejalan dengan misi kami dalam mencetak SDM unggul,” tandasnya.
Kolaborasi antara Kemendikdasmen dan perguruan tinggi diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih koheren, menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan abad 21, serta membangun fondasi yang kokoh untuk peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
Reporter : Azharil Farich

