BANYUWANGI – Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Banyuwangi sudah menghitung bulan lagi.
Bahkan seringkali berbagai acara maupun kegiatan pun di tingkat desa atau dusun digelar oleh masyarakat sendiri untuk mendatangkan kandidat calon P1.
Seperti Calon Bupati Banyuwangi, H. Mohammad Ali Makki (Gus Makki) menyapa masyarakat di Dusun Krajan, Desa Gitik yang dikemas dalam acara bertajuk Sambung Roso.
Menariknya dalam acara yang dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama dan warga itu juga dihadiri wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto.
Kebersamaan Ketua DPC Partai Demokrat itu tampak hadir duduk bersebelahan dengan Gus Makki dihadapan para hadirin.
“Kebetulan saya sudah sering turun di Desa Gitik ini dan konstituen kami,” kata Michael Rabu malam 19 Juni 2024.
Kehadiran Michael bersama Gus Makki seolah menjadi signal bergabungnya Partai berlogo mercy tersebut dengan PKB dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi 2024.
“Saya hadir sebagai pimpinan DPRD Banyuwangi, meskipun saya juga mendapat tugas untuk menjalin komunikasi dan koalisi dengan partai lain dalam pemilihan Bupati dan wakil Bupati Banyuwangi,” jelas Michael dihadapan warga.
Pernyataan Michael tersebut langsung mendapat respon positif dari masyarakat Gitik.
“Semoga berjodoh bisa jadi pasangan Bupati dan wakil bupati Banyuwangi, budal Gus,” cetus salah satu hadirin.
Dalam kesempatan itu, Gus Makki mengaku jika baru kali pertama sejak dia berkeliling ke sejumlah tempat di dusun dan Desa di Banyuwangi dibersamai oleh Wakil Ketua DPRD Banyuwangi yang juga Ketua Parpol di Banyuwangi.
“Saya baru di Desa Gitik ini, spesial ditemani Ketua DPC Demokrat yang juga pimpinan DPRD Banyuwangi,” ungkap Gus Makki.
Dalam acara sambung roso itu, menjadi dialog dan diskusi menarik antara masyarakat dengan calon pemimpin Banyuwangi.
Betapa tidak, masyarakat langsung berkeluh kesah mengenai segala jenis persoalan yang berkembang di masyarakat dan menyampaikan harapannya kepada calon pemimpin di Banyuwangi.
Salah satunya disampaikan oleh Bu Nunung warga setempat yang berharap agar anak-anak pemuda diberikan kesempatan untuk mengakses masuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), disisi lain juga butuh pembekalan agar terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi para pemuda yang baru lulus sekolah.
Kelangkaan pupuk, mahalnya harga pangan, insentif guru ngaji, insentif mudin kematian serta isu soal pendidikan gratis juga masih menjadi pertanyaan yang dilontarkan dalam dialog dan diskusi tersebut.
Satu persatu pertanyaan dari masyarakat menjadi bahasan diskusi menarik bagi calon pemimpin Banyuwangi untuk menyelesaikan dan mengurai segala jenis persoalan masyarakat bawah. ***