Kader Pemuda Pancasila Banyuwangi Luka Parah Diduga Dikepruk Pentungan Tempuh Jalur Hukum

BANYUWANGI – Nahas nasib Johan Hartanto, kader Pemuda Pancasila Banyuwangi, asal Dusun Kedungbaru, Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari. Dia harus menderita luka parah dibagian kepala lantaran menjadi sasaran tindakan kekerasan.

Kepalanya dikepruk kayu pentungan oleh S, jagoan kampung Dusun Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi.

Aksi brutal tersebut menimpa Johan, sapaan akrab Johan Hartanto, pada Kamis malam menjelang dini hari (18/1/2024). Saat itu, pemuda operator Excavator ini sedang menyambangi lokasi tambang galian C milik temannya, di lingkungan Kuwir, Dusun Susukan Kidul, Desa Gladag.

Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba S bersama HM, yang masih kerabat serta beberapa orang mendatangi Johan. Dan brakk. Kayu pentungan dihantamkan ke bagian kepala si Johan. Tak pelak, bagian kepala kader Pemuda Pancasila Banyuwangi, itu langsung berlumuran darah.

Kepalanya bocor dan mengalami benjolan yang cukup besar.

Membela diri karena merasa diserang, Johan pun mencoba melawan. Cek cok pun tak terhindarkan. Untung, HM, segera melerai sehingga perkelahian tak sampai terjadi.

“Saya itu ditempat tambang galian C teman saya. Dan saya sedang ngobrol dengan teman saya. Tiba-tiba mereka (S si jagoan kampung, bersama HM dan beberapa orang lainnya) datang dan memukul kepala saya dengan pentungan,” ucap Johan sambil memegang kepalanya yang bocor berlumuran darah, Jumat dini hari (19/1/2024).

Karena tak terima dan berharap mendapat keadilan. Johan didampingi Ribul, temannya, serta beberapa kader Pemuda Pancasila Banyuwangi, langsung melapor ke Polsek Rogojampi.

“Saya tidak terima. Saya tidak melakukan apa-apa. Mereka juga tidak tanya apa-apa, tapi langsung main pukul dengan pentungan,” ujar Johan.

“Ini yang dipukul bagian kepala dan mukulnya pakai pentungan. Untung hanya luka bocor dan benjol, kalau lebih parah bagaimana,” imbuhnya.

Kasus ini masih dalam penanganan petugas kepolisian Polsek Rogojampi, Polresta Banyuwangi. (*)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *