BANGKALAN, (Kabarjawatimur.com)- Iklim investasi di Kabupaten Bangkalan berada diposisi cukup rendah di Jawa Timur, yakni diperingkat 28 dari 38 kabupaten/kota. Hal ini diakui oleh Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M. Edie saat forum bisnis di pendopo agung, Rabu 26 Oktober 2023.
Beberapa faktor menjadi kendala dan menghambat masuknya investor ke Kota Dzikir dan Sholawat. Diantarnya, faktor keamanan dari aksi kejahatan ataupun premanisme. Kemudian, munculnya para mafia, seperti mafia tanah serta aksi pungutan liar yang meresahkan para pelaku bisnis.
Geliat untuk meningkatkan iklim investasi di Bangkalan kini mulai terlihat, beberapa investor mulai tertarik untuk menanamkan modalnya di kabupaten ujung barat pulau Madura ini. Namun, mereka meminta jaminan keamanan dan kemudahan dalam berinvestasi.
“Kami datang kesini untuk mencari informasi yang komprehensif, pertama menjamin administrasi baik, regulasinya bagus. Kemudian yang terakhir tingkat proteksi terhadap investor, dalam arti sekuritas dan keamanan bagi investor,” ungkap CEO PT. Oil Arpindo Contruction H. Moh. Rudianto.
Perusahaan yang bergerak dibidang pelabuhan batu bara ini ingin berpindah lokasi dari pesisir laut Gresik ke pesisir Bangkalan. Sebab, lokasi pertamanya di wilayah Kabupaten Gresik sudah over load. Sehingga dia menilai lokasi di Kabupaten Bangkalan lebih strategis.
“Kami berharap tidak ada mafia ini, mafia itu tidak ada. Karena ini untuk memajukan dan memberikan kontribusi untuk Bangkalan dibidang peningkatan ekonomi, melalui inkubasi usaha baru di sektor pertanbangan,” imbuhnya.
Pj Bupati Bangkalan Arief M. Edie secara tegas menjamin keamanan bagi para investor, mulai dari sisi keamanan daerah hingga aksi pungutan liar, serta mafia tanah. “Jaminan keamanan kita jamin, nanti kita bantu carikan lokasi yang strategis, yang penting ada tenaga kerja lokal terserap, dan tidak ada pungutan-pungutan. Saksikan semua ya, terpenting ada investasi masuk dulu,” ungkapnya kepada awak media.
Arief mengatakan bahwa, masyarakat Bangkalan saat ini sudah terbuka untuk menerima para investor. Sehingga para pelaku usaha skala besar ini sudah berminat untuk mendirikan usahanya di kota dzikir dan sholawat. “Dukungan dari masyarakat dan awak media ini sangat penting, saat ini sudah banyak investor yang berminat masuk ke Bangkalan, mari kita dukung,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bangkalan, Rizal Morris mengatakan bahwa, meski nilai investasi tergolong rendah di Jawa Timur, namun nilai investasinya termasuk tertinggi se Madura. Tahun ini saja, nilai Investasinya sudah melampaui target yang diberikan pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Setiap tahun kami ditarget realisasi investasi, tahun ini kami ditarget 70 miliar, sampai dengan bulan Oktober ini sudah diatas 105 miliar, data itu itu kami ambil dari laporan pelaku usaha melalui OSS. Paling dominan itu dari sektor usaha kecil dan menengah atau UMKM,” ungkapnya.
Reporter: Rusdi