BANGKALAN, (Kabarjawatimur.com) – Aksi sekelompok mahasiswa yang melakukan upaya black campaign terkait pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024 di salah satu kampus universitas di Lamongan, menuai respon dari sejumlah pihak. Termasuk dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bangkalan.
Samsul Hadi, Ketua Umum PC PMII Bangkalan mengatakan, pihaknya menyayangkan aksi sekelompok mahasiswa di Lamongan tersebut. Menurutnya, mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang terdidik, seharusnya bisa memberikan kontribusi positif di tengah memanasnya politik nasional jelang pemilu 2024.
“Saya menyatakan kekecewaan serta menyayangkan atas terjadinya kampanye hitam di Lamongan. Mahasiswa harusnya bisa menghadirkan hal-hal positif bagi masyarakat”, ujar Samsul Hadi, Jumat (12/1/2024) dinihari.
Menurut Samsul Hadi, black campaign di Lamongan juga merupakan musibah bagi kalangan mahasiswa yang tidak seharusnya mereka lakukan.
“Ini merupakan musibah. Terlepas dari upaya dukung mendukung saat momentum menjelang perhelatan Pemilu 2024, mahasiswa seharusnya bisa menyampaikannya dengan lebih positif. Yakni dengan memberikan ide dan gagasan. Bukan dengan cara black and”, tegasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Masykur, Ketua Umum HMI Cabang Bangkalan. Ia mengatakan, pihaknya mengajak segenap komponen masyarakat khususnya mahasiswa, agar bisa memberikan edukasi yang positif dalam menyambut momentum Pemilu 2024.
“Saya mengajak serta menghimbau masyarakat kabupaten Bangkalan khususnya kaum muda dan mahasiswa yang merupakan kelompok terdidik dan intelektual, agar turut memberikan edukasi dalam perjalanan proses demokrasi 2024 ini “, ajak Masykur.
Menurutnya, adalah sebuah ironi jika black campaign malah dilakukan di lingkungan kampus sebagaimana yang terjadi di Lamongan.
“Itu justru tidak memberikan narasi yang baik serta tidak mendidik dalam proses perjalanan demokrasi itu sendiri “,tutur Masykur lagi.
Ia pun berharap, black campaign yang terjadi di salah satu kampus di Lamongan tidak terjadi di Bangkalan. “Kalangan muda dan mahasiswa yang notabene adalah pemilik suara terbanyak, harus ikut berperan aktif memberikan edukasi yang baik. Termasuk tidak memberikan narasi yang bisa memecah belah persatu dan kesatuan bangsa”, pungkas Masykur panjang lebar.