Gertak Jumantik, Upaya Bojonegoro Terhadap Penyakit Demam Berdarah

BOJONEGORO (KABARJAWATIMUR.COM) – Melihat kondisi musim penghujan dan cuaca yang tidak menentu, serta sebagai antisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggalakan program ‘gertak jumantik’ (gerakan serentak juru pamantau jentik), dan pengasapan atau fogging sebagai tindak lanjutya.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Bojonegoro dr. Whenny Dyah Prajanti menghimbau agar senantiasa menjaga lingkungan tempat tinggal maupun sekolah,

“Kondisi cuaca akhir-akhir ini memang tak menentu. Bahkan, dari tahun lalu lebih sering musim hujan, sehingga tren kasus DBD alami kenaikan. Sebab curah hujan lebih tinggi dan suhu lebih dingin bisa mempercepat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypty.” jelasnya. Rabu (21/12/2022).

Karena hal tersebut, program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus semakin digiatkan di desa-desa.

“Bagi masyarakat ketika ada anggota keluarga demam, jangan panik, tetapi segala keluhan dan gejalanya harus benar-benar diperhatikan. Asupan makanan gizi seimbang dan minum air putih tidak boleh terlewatkan.” pesanya.

Ia menekankan bahwa, kebersihan lingkungan rumah perlu diperhatikan. Seringkali masyarakat lupa membersihkan genangan-genangan air di sekitar area rumah.

“Penanganan paling terakhir yakni pengasapan atau fogging ketika kondisi jumlah kasus DBD suatu wilayah sudah tinggi. Kami dorong gerakan serentak satu rumah satu juru pemantau jentik (gertak jumantik).” jelasnya.

Lebih lanjut Ia menambahkan untuk menyediakan thermometer disetiap rumah, untuk identifikasi lebih dini, bila demam tinggi bisa segera ditindak lanjuti. (*)

Reporter: Aziz.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *