Blitar – Gerakan Santri Ndeso (GSN) Mataraman menggelar Istighosah dan Deklarasi pemenangan Prabowo – Gibran. Kegiatan digelar di Ponpes Maftahul Ulum, Jatinom Kanigoro Blitar, Senin (2/1/2024) siang.
Kegiatan diikuti oleh kordinator Kab/Kota se-wilayah Mataraman , Koordinator Kecamatan, dan 30 pengasuh pondok pesantren dari wilayah Kota/Kabupaten Blitar, Kota/kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek.
Sebelum konsulidasi dan deklarasi kegiatan diawali dengan Istighotsah yang dipimpin oleh KH. Dliya’uddin Zamzami Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam Udanawu Blitar. Kegiatan dilanjutkan dengan koordinasi dan Konsolidasi pemenangan Prabowo Gibran oleh Tim GSN Mataraman.
“ Kami yang hadir di acara ini ada 30 pengasuh pesantren dan pengampu toriqoh muktabaroh dan 200 tokoh agama dari wilayah Kediri raya, Blitar raya, Tulungagung dan Trenggalek . Dalam rangka merapatkan barisan untuk berihtiyar dhohir bathin memenangkan capres Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Raka Bumingraka , insyaalloh satu putaran,” kata H. Riyadh Yudhana selaku koordinator pusat Gerakan Santri Ndeso (GSN)
Pembina Gerakan Santri Ndeso (GSN) KH Iffatul Lathoif atau yang biasa dipanggil Gus Thoif dari Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri menambahkan kegiatan ini tidak berhenti kali ini saja “ Insyaalloh yang hadir disini telah berikrar siap untuk terus bergerak mengkampanyekan pasangan 02 ditingkat bawah, masyarakat di seluruh Mataraman,” tambahnya.
Seperti diketahui Gerakan Santri Ndeso (GSN) adalah komunitas yang terdiri dari kiai muda pengasuh pondok pesantren, kiai thoriqoh dan aktifis muda NU. Mereka yang lahir dengan originalitas sebagai keluarga besar santri tentu mempunyai kesamaan cita-cita bersama dalam rangka mengisi dan menghias Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dengan pikiran, gagasan, serta gerakan. Sebagaimana peran aktif pesantren dan santri baik sebelum dan sesudah kemerdekaan, yang akan selalu melahirkan insan yang tidak hanya “pinter” tapi juga “bener” dan juga tempat tumbuh kembangnya jiwa-jiwa yang nasionalis dan religius.
“Presiden Joko Widodo dengan kepemimpinan dua periode ini secara umum terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi serta percepatan pembangunan insfrastruktur yang luar biasa, yang tentunya berdampak bagi kesejahteraan rakyat. Ditambah komitmen serta keberpihakan Pemerintah untuk terus memberikan perhatian dan dorongan lebih kepada pondok pesantren untuk dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia yang memiliki kemampuan tinggi, dan yang bisa berkompetisi dengan negara lain perlu diapresiasiakan. Dan sebagai puncak komitmen itu dengan ditandai 22 Oktober 2015 lalu, Presiden Joko Widodo telah secara resmi menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Santri Nasional,” ungkap Gus Thoif
Masih menurut H. Riyadh , mengingat perlunya keberlangsungan meneruskan program kepemimpinan nasional, maka bagi Gerakan Santri Ndeso (GSN) menganggap perlu figur sosok pemimpin yang bisa melanjutkan tongkat estafet Presiden Joko Widodo.
“Kemudian permufakatan, komitmen, serta pertanggungjawaban dalam semangat kebangsaan dan keumatan, Gerakan Santri Ndeso (GSN) memutuskan sikap memilih dan siap mendukung pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu Capres-Cawapres ditahun 2024. Salah satu pertimbangan bahwa Bapak Prabowo sesuai pesan Gus Dur, adalah orang paling ikhlas, juga memiliki pengalaman sebagai purnawirawan, seorang jenderal yang humanis, dan jelas berpihak untuk rakyat. Dan alasan memilih Mas Gibran, karena merupakan representatif dari kaum milenial, yang sekaligus mewujudkan pesan ulama bahwa pemuda hari ini merupakan pemimpin di masa depan dengan program andalan yang pro santri adalah Dana Abadi Pesantren,” pungkasnya. (***)