Jember,(kabarjawatimur.com) – Gempa berskala 6,2 SR dirasakan di wilayah Kabupaten Jember. Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa terjadi hari Selasa (6/12/2022) pukul 13.07.48 WIB.
Lokasi pusat gempa berada wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, tepatnya episenter gempabumi terletak pada koordinat 10,70° LS ; 113,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 223 Km arah Selatan Kota Jember, pada kedalaman 10 km.
Gempa tektonik ini tidak berpotensi tsunami
Getaran dirasakan oleh warga lumayan keras seperti dituturkan Dwi Febri warga Jalan Jawa II, Kecamatan Sumbersari. Menurut Febri saat gempa terjadi dirinya sedang makan siang di salah satu cafe di wilayah Kecamatan Patrang.
“Awalnya saya tidak terasa kalau ada gempa. Saya baru menyadari ada gempa setelah salah seorang teman saya teriak gempa gempa gempa, langsung kami semua keluar dari dalam cafe,”katanya.
“Getarannya lumayan keras terjadi paling 5 detikan,”sambungnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Penta Satria, saat di konfirmasi mengatakan sampai saat ini belum ada laporan warga yang terdampak gempa tersebut. Bahkan menurutnya banyak warga yang tidak menyadari ada gempa.
“Saya tadi langsung koordinasi dengan camat-camat di wilayah selatan yang terutama yang wilayahnya pesisir selatan. Tapi kemudian tidak ada laporan adanya kenaikan gelombang laut maupun rumah warga yang rusak akibat gempa,” katanya.
Selain diguncang gempa, sejumlah wilayah kota Jember tergenang banjir setelah hujan deras terjadi selama 2 jam. Banjir genangan terjadi akibat saluran tersumbat oleh kotoran dan sampah.
“Tadi ada sejumlah wilayah tergenang banjir karena drainase tersumbat,”kata Penta.
Air juga sempat menggenangi Jalan Dewi Sartika sehingga air setinggi lutut orang dewasa sempat masuk ke dalam kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawasalu). Akibatnya sejumlah berkas yang ditumpuk di lantai basah terendam air.
“Iya air masuk ke dalam kantor. Sepertinya drainase atau selokannya tersumbat,” kata Plt Sekertaris Bawaslu Hisyam melalui saluran telp.
“Kalau barang yang rusak tidak ada, cuman banyak berkas yang basah karena ditumpuk di lantai,” sambungnya.
Selain itu hujan juga membuat sebuah pohon di Perumahan Argopuro tumbang. Batang pohon yang tumbang menimpa kabel PLN, akibatnya arus listrik disejumlah wilayah mengalami pemadaman.