Ganjar Creasi Berikan Ruang Kaum Difabel untuk Unjuk Kebolehan

MALANG, (Kabarjawatimur.com) – Keterbatasan bukan suatu hambatan kaum difabel untuk berkreasi dan menunjukkan kebolehan mereka. Hal inilah yang mendorong sukarelawan Ganjar Creasi (Gcreasi) memberikan ruang lewat pergelaran Harmoni Ekspresi.

Acara bertajuk “Difabel Bisa Berkarya – Menembus Asa Tanpa Batas” ini berkolaborasi bersama Yayasan Disabilitas Waroeng Inklusi (YDWI) Malang dan digelar di wilayah Kelurahan/Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (6/7).

Gcreasi merupakan jaringan alumni muda tiga kampus tersohor di Jatim, yakni Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair) yang sepakat mendukung Ganjar Pranowo.

“Jadi, motivasi diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan akselerasi yang justru karena dengan segenap keterbatasan mereka harus mendapatkan akselerasi lebih yang harus kita tunjang bersama-sama lah ya,” ungkap Perwakilan Koordinator Gcreasi, Sutriyadi.

Dia mengatakan Harmoni Ekspresi ini ditujukan untuk menambah kepercayaan diri, dan menjunjung tinggi kesetaraan bahwa kaum difabel memiliki kesempatan yang sama.

“Kami sebagai relawan dari Gcreasi itu merasa terpanggil untuk memberikan akselerasi semaksimal mungkin buat mereka agar bakat-bakat kemudian potensi-potensi itu bisa terwadahi,” kata dia.

Puluhan difabel menyajikan penampilan memukau, mereka unjuk bakat dan kebolehan dalam acara ini mulai dari tarian, puisi, dan bernyanyi. Bahkan, ada juga pameran hasil karya mereka seperti lukisan, kriya, kaligrafi dan lainnya.

Ciptakan Karya Terinspirasi Ganjar

Susanti Oktavia misalnya, perempuan berusia 35 tahun ini memiliki keterbatasan gerak (tuna daksa). Namun, dia terus memupuk semangat dalam diri untuk berkarya dan terus melangkah.

Dia pun menampilkan sebuah puisi berjudul “Ayah untuk Negeri” di atas kursi roda. Karya itu terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo dan rampung dalam waktu satu hari saja.

“Puisi itu terinspirasi dari film biografi nya Pak Ganjar yang judulnya anak untuk negeri. Setelah nonton lagi film itu, terus nonton podcast-podcastnya bareng bapak, mbak Najwa Shihab dan kemudian tercipta lah puisi ini,” kata dia.

Santi sapaannya, membacakan puisi dengan suara lantang lantaran kagum akan sosok Ganjar Pranowo. Menurut dia, Ganjar pemimpin yang peduli terhadap semua kalangan masyarakat termasuk kaum difabel.

“Beliau lembut, humble ke semua orang, memimpin kaya mengayomi gitu ke semua orang. Dia gak peduli kan mau bagaimana pun keadaannya seperti beliau mencintai (rakyat) dengan tulus, seperti puisi yang saya buat tadi,” terang dia.

Dalam momen itu, ada juga dialog interaktif antara Ketua YDWI Malang Afifah Setiani bersama Fuad Nurhasan dan M. Alif Syaifullah sebagai difabel berprestasi untuk membangkitkan semangat para difabel.

Ketua YDWI Malang, Afifah Setiani (53) mengapresiasi kegiatan Gcreasi yang telah memberikan kesempatan atau wadah para difabel untuk berkreasi.

“Sangat-sangat berkesan terus inilah memang yang diharapkan semua orang, khususnya orang tua disabilitas juga untuk disabilitas sendiri. Karena apa? Peluang dan kesempatan untuk mengapresiasi bakat minat potensi itu ya disini lah,” kata dia. (*)

Reporter: Eko

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *