BANGKALAN, (Kabarjawatimur.com) – Sebuah video berdurasi 59 detik ramai beredar di media sosial dan membuat geger warga Bangkalan. Dalam rekaman itu, tampak seorang pria menghadang truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan sambil menenteng sebilah pisau.
Insiden yang terjadi pada Selasa (17/6/2025) kemarin itu sontak menuai sorotan. Truk plat merah M 8037 GP bertuliskan “DLH KAB BANGKALAN” terpaksa mundur perlahan karena diadang pria yang berteriak dalam Bahasa Madura, menolak truk membongkar sampah di lokasi tersebut.
Tak hanya mengacungkan pisau, pria itu bahkan membuka pintu truk dan menyampaikan bahwa siapa pun, tak peduli dari mana, tidak boleh membuang sampah di situ. Suara lain terdengar dari balik kamera, meminta agar pembuangan sampah dihentikan karena alat berat (dozer) belum selesai.
Aksi tersebut sontak menjadi simbol betapa peliknya persoalan pengelolaan sampah di Bangkalan. Menanggapi insiden tersebut, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menyesalkan tindakan warga yang membawa senjata tajam.
“Urusan seperti itu enggak perlu pakai cara-cara kasar,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).
Menurutnya, kejadian itu jelas melanggar hukum dan seharusnya bisa diselesaikan lewat komunikasi antara warga dan pihak DLH. “Kalau ada masalah fasilitas atau teknis di lokasi, itu dibicarakan. Kalau warga punya tuntutan, ya DLH harus mendengarkan,” katanya.
Bupati Lukman menegaskan bahwa persoalan sampah adalah tanggung jawab bersama, bukan semata-mata urusan pemerintah daerah. Ia pun berjanji akan segera memanggil pihak DLH dan perwakilan warga untuk mencari solusi yang adil.
Bupati juga mengungkap bahwa saat ini Bangkalan masih dalam proses pembenahan sistem pengelolaan sampah. Dari tiga titik pembuangan yang direncanakan, salah satu yang sudah disosialisasikan ke tokoh masyarakat lintas desa justru ditolak warga saat sosialisasi di tingkat desa.
“Kita butuh solusi yang terintegrasi. Beberapa lokasi sudah kita siapkan, bahkan sudah bersurat untuk memanfaatkan lahan bekas terminal. Tapi ya, semua butuh proses dan penerimaan masyarakat,” jelasnya.
Meski dihadapkan pada banyak kendala teknis dan sosial, Bupati tetap optimistis. Ia berharap penanganan sampah di Bangkalan ke depan tidak hanya cepat, tapi juga berkelanjutan. “Yang penting bukan sekadar menyelesaikan hari ini, tapi membangun sistem yang tahan lama,” pungkasnya.
Reporter: Rusdi