BANYUWANGI, – Dugaan tarikan sumbangan pembangunan kelas di SDN 2 Genteng, Kecamatan Genteng, Banyuwangi menuai polemik.
Dugaan tarikan sumbangan senilai Rp 800 ribu di SDN 2 Genteng itu ternyata diduga juga tanpa dilengkapi dengan kwitansi.
Wali murid pun protes soal tarikan pembangunan kelas itu lantaran nilai nominalnya sangat fantastis.
Padahal, tarikan sumbangan itu telah tercetus dengan dalih sumbangan seikhlasnya antara Rp 300-500 ribu. Namun, faktanya Rp 800 ribu.
“Pada rapat itu kami memberikan opsi sumbangan senilai Rp 300-500. Semua itu dijembatani oleh komite sekolah,” tegas S, salah satu wali murid, pada Jumat 3 Maret 2023.
Bayangkan, per siswa ditarik sumbangan Rp 800 ribu. Yang jelas, tarikan sumbangan pembangunan ini ditujukan kepada siswa kelas 1 sampai 3 SDN 2 Genteng.
Mengenai kwitansi, S menjabarkan bahwa hasil tarikan sumbangan itu diberikan kepada pihak paguyuban kelas, lalu ke Komite, dan selanjutnya ke pihak sekolah.
“Kwitansi tidak ada, tapi jika mbayar modelnya langsung dicatat langsung,” ucap S lagi.
Sementara itu, tarikan pembangunan kelas itu ternyata tidak dibenarkan oleh Kepala Sekolah SDN 2 Genteng.
Menurutnya, tarikan sumbangan Rp. 800 ribu untuk pembangunan kelas itu salah
“Tidak benar/salah, agar lebih jelas datang dan temui komite sekolah,” tegas Budiyanto, Kepala Sekolah SDN 2 Genteng ini.
Sekedar diketahui, berdasarkan data yang dihimpun oleh Kabarjawatimur.com total pembangunan kelas baru itu memakan anggaran senilai Rp 267 juta. (*)