BANYUWANGI, – Pembangunan dua jembatan gantung di Banyuwangi, Jawa Timur hampir rampung.
Nah, untuk itu warga dua desa di Kabupaten Banyuwangi lega karena memiliki jembatan penghubung ikonik yang tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara desa.
Jembatan penghubung di dua desa itu juga bisa menjadi tempat nongkrong dan ngopi (Nongki) bagi generasi Z yang hobi healing.
Desa Rejoagung, Kecamatan Srono dan Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, merupakan dua desa di Kabupaten Banyuwangi yang mendapat proyek jembatan gantung dari Kementrian PUPR.
Proses pembangunan kedua jembatan itu telah mendekati rampung. Untuk jembatan penghubung di Desa Bulusari sudah tuntas 80 persen. Sedangkan di Desa Rejoagung 90 persen.
Kades Bulusari, Mukhlish, mengatakan bahwa proyek jembatan penghubung yang ada di desanya tak lepas dari anggota Komisi V DPR RI H Sumail Abdullah.
“Alhamdulillah jembatan penghubung ini telah mencapai 80 persen. Dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H Sumail Abdullah yang telah memperjuangkan jembatan gantung ini,” kata Mukhlish.
Kades Rejoagung, Shon Haji, pun melontarkan kalimat yang sama untuk H Sumail Abdullah yang telah memperjuangkan aspirasi warganya di Komisi V DPR RI sehingga Desa Rejoagung, Kecamatan Srono dan Desa Kaligung, Kecamatan Blimbingsari terhubung lewat jembatan penghubung.
“Alhamdulillah 90 persen jembatan penghubung dua desa, Rejoagung dan Kaligung hampir selesai. Ini adalah aspirasi H Sumail Abdullah, anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra,” ungkap Shon Haji.
Selaku Kades Rejoagung, Shon Haji mewakili masyarakat mengucapkan banyak terima kasih atas perjuangan politisi asli Banyuwangi yang memikirkan pembangunan untuk daerahnya.
“Harapan kami jembatan ini menjadi penghubung sosial, ekonomi, pendidikan juga kesehatan,” pungkas Shon Haji.
Bangunan dua jembatan penghubung yang dibangun Kementerian PUPR di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, dan Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, masing – masing menggunakan anggaran APBN Rp 4 miliar.
Anggota Komisi V DPR RI H Sumail Abdullah sempat melakukan tinjau lapangan sebelum dan saat proses pembangunan jembatan penghubung berlangsung.
“Itu keinginan masyarakat yang kemudian diteruskan kepada kami selaku Anggota Komisi V DPR RI. Keberadaan jembatan bagi masyakarat dua desa itu ternyata sudah bertahun – tahun dinanti, itu yang mendorong kami untuk memperjuangkan,” aku H Sumail Abdullah.
Tahun 2023, H Sumail Abdullah juga sudah pernah mewujudkan mimpi warga Desa/Kecamatan Wongsorejo dan Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, sehingga memiliki jembatan gantung ikonik.***