SURABAYA (KABARJAWATIMUR.COM) Komisi A DPRD Kota Surabaya meminta agar keberadaan Closed-Circuit Television (CCTV) di wilayah Surabaya untuk diperluas. Hal itu perlu dilakukan untuk memperkuat sistem keamanan warga.
Pihak Komisi A DPRD Kota Surabaya saat ini mempertanyakan langkah Pemkot Surabaya yang malah menghapus anggaran pengadaan CCTV di Surabaya. Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Yona Bagus Widyatmoko mengatakan ditengah tengah maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor dan isu penculikan anak di Surabaya keberadaan CCTV adalah instrumen vital yang terbukti efektif membantu keamanan lingkungan.
“CCTV terbukti sebagai salah satu instrumen keamanan yang cukup efektif, meng-cover wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh petugas atau warga secara langsung,” ujar Yona Bagus Widyatmoko,, Minggu (13/4/2025).
Politisi Partai Gerindra Kota Surabaya ini menambahkan bahwa CCTV adalah alat bantu strategis yang seharusnya tidak hanya dipertahankan dan jangkauannya harus diperluas. Keberadaan CCTV ini dinilai dapat memperkuat sistem keamanan warga.
“Sekarang sedang marak-maraknya curanmor dan isu penculikan anak. Jika instrumen warga seperti portal dan pos kamling diaktifkan, lalu CCTV juga lengkap, maka keamanan kampung-kampung di Surabaya Insya Allah bisa terjaga,” tegasnya.
Ditambahkan, dirinya secara langsung juga membagikan pengalamannya membantu warga di beberapa kawasan Surabaya Barat untuk pemasangan CCTV secara mandiri. Hasilnya dinilai cukup efektif dalam mengurangi tindak kriminal.
“Terbukti cukup efektif, bahkan dapat mengidentifikasi maling sandal di masjid,” terangnya.
Untuk itu pihaknya berharap Pemkot Surabaya bisa mengevaluasi ulang kebijakan penghapusan anggaran CCTV. Pemkot jika serius ingin memperkuat ketahanan wilayah terhadap kejahatan jalanan, dikatakan harus bersinergi antara perangkat warga dan teknologi pengawasan tidak bisa dipisahkan.
“Sinergi warga, aparat, dan teknologi harus diperkuat, bukan dikurangi,” pungkasnya. (KJT)