DPRD Surabaya Galakkan Ketahanan Pangan dengan Manfaatkan Lahan Kosong

SURABAYA (KABARJAWATIMUR.COM) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya berkomitmen untuk menggalakkan ketahanan pangan di bulan Bung Karno (Presiden Pertama RI Soekarno). Hal ini bertujuan  demi menjaga kedaulatan pangan di Indonesia.

“Juni dikenang sebagai Bulan Bung Karno karena ada tiga peristiwa penting di bulan tersebut. Pertama hari lahir Pancasila, kemudian hari lahir Bung Karno dan ketiga wafat nya Bung Karno,” kata Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono , Selasa (17/6/2025).

Pada bulan Juni ini, dikatakan banyak peristiwa penting termasuk di dalamnya perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Banyak gagasan besar Bung Karno yang relevan dengan situasi kekinian di antaranya isu kedaulatan dan ketahanan pangan.

Adi Sutarwijono menambahkan pihaknya mendukung upaya memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk ditanami berbagai komoditi seperti pemanfaatan lahan di Kelurahan Tambak Wedi yang tersedia 1,2 hektare dengan ditanami jagung, sawi, ketela, waluh, pisang, lombok serta ternak magot.

Pihaknya menyampaikan bahwa saat ini pertanian di Kota Surabaya telah berkembang dari pola tradisional. Dimana sekarang berkembang urban farming, yang diolah variatif menurut kesediaan lahan, seperti hidroponik dan aquaponik, kebun atap (rooftop garden), kebun vertikal yakni penggunaan dinding atau struktur vertikal sebagai media tanam untuk lahan terbatas, selain kebun pekarangan.

“Semua hasil, minimal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti sawi, kangkung, lombok dan sebagainya yang cocok dengan kondisi.  Saya memberikan dukungan untuk memanfaatkan lahan yang ada,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani “Nandur Makmur” Suyono mengatakan pihaknya berhasil panen jagung sebanyak 6,5 ton dengan memanfaatkan lahan di Tambak Wedi, Surabaya. Termasuk dirinya bersama dengan Ketua DPRD Kota Surabaya Adi juga sempat memanen ubi pulut.

Selain jagung yang menjadi komoditi utama di Tambak Wedi, kawasan tersebut baru-baru ini ditanam pisang carvendish. Dimana pertanian di kawasan Tambak Wedi telah cukup memadai karena tersedia air dari sungai setempat. (KJT)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *