SURABAYA (KABARJAWATIMUR.COM) DPRD Kota Surabaya mendorong percepatan pembangunan pemasangan saluran air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya dan pavingisasu di wilayah Tanah Kali Kedinding. Hal ini pasca adanya aduan dari warga setempat jika sampai saat ini belum ada akses masuk air PDAM dan jalan masih belum layak.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah mendorong adanya percepatan pemasangan saluran air PDAM dan paving di Tanah Kali Kedinding. Dikatakan bahwa kebutuhan air dan infrastruktur jalan menuju kampung adalah hak dasar warga.
Pihaknya mengaku sudah menerima aduan dari warga Kampung El Berkah di Kelurahan Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran. Atas aduan ini, dirinya sempat tidak percaya jika sampai saat ini belum terakses air pdam dan paving, serta akses menuju kampung di 14 rumah di Surabaya ini masih berupa tanah.
“Kenapa warga di Tanah Kali Kedinding itu belum terakses paving dan air PDAM. Mestinya sudah harus terpenuhi. Harus dicarikan solusi bersama untuk warga di kampung itu,” tegas politisi asal PKB Kota Surabaya ini, Senin (18/11/2024).
Untuk itu, dirinya menilai perlu mengurai fakta apa yang terjadi di kampung El Berkah tersebut. Termasuk mengapa sudah 15 tahun, kampung ini belum terakses infrastruktur paving dan layanan PDAM. Padahal akses lain seperti airan listrik sudah masuk.
“Kami minta kelurahan melalui RT dan RW kembali memasukkan program paving dan layanan PDAM itu dalam Musrenbang kelurahan. Harus diprioritaskan, sebab, hak semua warga Surabaya akan akses jalan nyaman dan air bersih,” terangnya.
Disampaikan bahwa pembangunan di kampung-kampung itu harus murni untuk kepentingan masyarakat. Tidak terkait dengan kepentingan politik apapun. Mereka salah satu warga, warga Surabaya.
“Mereka juga ber-KTP Surabaya. Punya hak yang sama. Kalau musim hujan seperti sekarang tentu akan berdampak serius pada mobilitas kampung di situ. Jalan akan becek,” urainya.
Seperti diketahui, salah satu warga El Barkah Kali Kedinding, Anisah mengatakan ada upaya mandiri warga kampung untuk melakukan pemasangan paving sendiri. Namun, belum semua warga mampu, sehingga kampung ini ada yang depan rumahnya dipaving, karena ada yang memilih disemen dan masih ada yang masih tanah.
Belasan kepala keluarga (KK) di situ pun harus berjuang keras untuk mendapatkan fasilitas air bersih. Anisah berharap bisa mendapatkan hak yang sama menikmati pembangunan infrastruktur yang tembus ke kampungnya. (KJT)