DPRD Gresik Berkolaborasi dengan KWG Dorong Penataan PKL di Bandar Grissee

GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir mengatakan, keberadaan Bandar Grissee sebagai tempat wisata baru di Gresik harus dioptimalkan melalui penataan Pedagang Kali Lima (PKL) guna mendorong kesejahteraan masyarakat, sekaligus sebagai daya tarik bagi para pengunjung.

“Dalam mendorong penataan PKL di Bandar Grissee ini kami siap berkolaborasi dengan KWG (Komunitas Wartawan Gresik). Keberadaan wisata heritage ini harus bisa kita optimalkan pemanfaatannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penataan PKL,” ungkap Abdul Qodir.

Dia menyebut, inisiatif penataan PKL ini akan diawali dengan studi banding ke Yogyakarta yakni kawasan Malioboro yang setiap hari tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan. Diketahui Bandar Grissee dan Malioboro memiliki karakter wisata yang hampir sama.

“Banyak PKL yang tumbuh dari pengelolaan wisata Malioboro. Keberadaanya mampu menambah uniknya Malioboro dan menarik kedatangan pengunjung. Dengan demikian, kesejahteraan pelaku usaha di Malioboro semakin meningkat, dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” terangnya.

Sementara, Anggota Komisi II (Bidang Perekonomian dan Keuangan) DPRD Gresik Muh Syahrul Munir mendukung inisiatif KWG dalam penataan PKL di Bandar Grissee. Sebab, PKL memiliki peranan strategis sebagai pilar perekonomian Indonesia yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan. 

“Kita nanti akan pelajari bagaimana penataan PKL di Malioboro yang baru saja dilaksanakan oleh pengelola di sana. Jika memungkinkan, kita usulkan untuk diadobsi apa saja konsep yang cocok untuk diterapkan di Bandar Grissee. Tapi dengan tetap menguatkan karakter dari Bandar Grissee itu sendiri,” tandasnya.

Ia pun mengungkapkan saat ini memang sudah ada konsep dari penataan PKL di Bandar Grissee, yaitu memanfaatkan rumah-rumah warga yang memiliki arsitektur bangunan tua untuk menjadi tempat PKL.

“Jika ada konsep yang lebih menarik lagi kenapa tidak? Kita pelajari mana yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan PKL dan mampu menarik minat kunjungan wisatawan,” terangnya.

Terpisah, Ketua KWG Miftahul Arif mengungkapkan, sebelumnya banyak PKL berdiri di Jl Basuki Rahmat, tapi sejak ruas jalan itu dipercantik menjadi Bandar Grissee, para PKL belum tertata dengan optimal. Mereka pindah ke ruas jalan lain dan saat ini omzetnya menurun.

“KWG terus berupaya menebarkan banyak manfaat bagi masyarakat. Semoga konsep penataan PKL yang nanti kita prakarsai bersama DPRD Gresik dan dukungan dari Pemkab Gresik mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Gresik,” pungkasnya.

Reporter : Azharil Farich

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *