Jember,(kabarjawatimur.com) – Cegah pernikahan dini dan peningkatan kualitas remaja, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember mendukasi ratusan remaja putra dan putri terkait kesehatan reproduksi. Para remaja sebagai generasi penentu masa depan bangsa agar mempersiapkan diri untuk menjadi generasi yang berkualitas.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Jawa Timur. Kepala DP3AKB Suprihandoko membuka secara langsung kegiatan yang digelar di lantai 3 Lippo Mall Jember.
Suprihandoko usai membuka kegiatan menjelaskan para remaja usai mendapatkan edukasi dari BKKBN Provinsi Jawa Timur diharapkan menjadi remaja berkualitas.
“Hari ini BKKBN Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan edukasi Kesehatan reproduksi (Kespro) dan gizi bagi para remaja. Kami berharap peserta yang hadir ini menjadi agen perubahan untuk menciptakan remaja berkualitas,” ungkap Suprihandoko, Kamis (24/11/2022).
Lanjut Suprihandoko, edukasi juga bertujuan untuk mencegah para remaja agar tidak melakukan hal beresiko negatif dalam kehidupannya, seperti seks bebas, miras dan narkoba. “Sehingga dengan adanya edukasi ini, masa depan remaja lebih baik dan bermanfaat,” tegasnya.
“Masa remaja adalah kekayaan bangsa dan harus dipertanggungjawabkan. Jember pada saatnya akan dipimpin oleh remaja saat ini, jadi harus dirawat dengan baik agar selamat tumbuh – kembangnya,” ucapnya.
Suprihandoko juga berharap agar nantinya para remaja akan menjadi remaja handal yang bisa menjadi pemimpin di masa depan. Jika remaja kita tidak berkualitas akan menjadi ancaman bagi wilayah yang memiliki demografi penduduk terbanyak di Jawa Timur,” pungkasnya.
Sementara dari pihak BKKBN Provinsi Jatim Ronald Steven mengatakan generasi muda akan mengganti tongkat estafet kepemimpinan. Sehingga generasi muda akan menjadi penentu maju atau tidaknya sebuah bangsa, ucapnya.
Ronal juga menyampaikan, jika generasi muda tidak berkualitas, maka masa depan bangsa tersebut akan suram. Perkembangan informasi teknologi berubah cepat dan merubah perilaku, dan tidak jarang teknologi merubah perilaku manusia menjadi negatif, tuturnya.
“Peredaran Narkoba di dunia nyata maupun media sosial saat ini sangat memprihatinkan. Kenakalan remaja berupa seks bebas menjadi potret buram kondisi remaja saat ini, sehingga perlu langkah pencegahan dan penanganan,” jelasnya.
Ronald juga menambahkan, program GENerasi beREncana (GENRE) merupakan program BKKBN untuk menciptakan generasi emas yang terbebas dari masalah, tangguh dan berkualitas. “Program GENRE sudah dikembangkan dan diedukasi untuk penanganan masalah remaja,” ungkapnya.
“Tingginya angka pernikahan dini membawa resiko bagi remaja dari segala aspek. Yakni membawa resiko dari aspek reproduksi, sosial dan ekonomi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Rio