Dorong Bebas Stunting, Pemkab Gresik Beri Makanan Tambahan Bagi Balita dan Ibu Hamil

GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Pemkab Gresik terus mendorong agar masyarakat khususnya balita dan anak terbebas dari kasus stunting. Yang mana, saat ini Gresik sudah melampaui target nasional. Yakni turun signifikan di angka 10,7 persen dari target nasional 14 persen.

Guna mendorong Gresik bebas stunting, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Ketua Tim Penggerak PPK Gresik Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani dan Kepala Dinas Kesehatan Gresik Mukhibatul Khusnah memiliki program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil.

Bupati yang akrab disapa Gus Yani mengatakan, menurunnya angka stunting di Kabupaten Gresik tidak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah dengan stakeholder terkait.

“Mudah-mudahan dengan pelacakan stunting dan program pemberian makanan tambahan ini, bisa mendorong penurunan stunting hingga menuju Gresik bebas stunting,” ujar Gus Yani, Rabu (22/11/2023).

Dalam pelacakan stunting di Desa Peganden, Kecamatan Manyar, tampak Gus Yani bersama Ketua TP-PKK Nurul Haromaini dan Kadinkes Mukhibatul Khusnah mendatangi beberapa rumah warga yang memiliki balita stunting.

Disitu, Bupati Gus Yani melakukan pengecekan berat badan dan tinggi badan balita. Selanjutnya dia memberikan motivasi kepada keluarga stunting agar meningkatkan pola asuh maupun perhatian terkait makanan yang bergizi.

“Kita turun ke rumahnya, melihat kondisi secara langsung. Kita koordinasi dengan mengajak dan mengimbau agar anak kembali sehat dan terbebas stunting,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani menambahkan, turun langsung ke ke masyarakat untuk melihat agar balita bisa tertangani, tidak sampai kekurangan gizi.

“Kami turun dan melihat pencegahan dan penanganan stunting seperti apa kasusnya. Ini hasil kolaborasi apik semua pihak,” ujarnya.

Nurul menyampaikan kasus stunting disebabkan beberapa hal, salah satunya sanitasi, keturunan, pola asuh kurang tepat maupun gizi makanan.

Dia mencontohkan, mitos-mitos yang ada di masyarakat seperti pemberian kopi pada balita akan membuat balita terhindar dari penyakit kejang. Dan ternyata itu salah.

“Misal mitos-mitos yang ada itu, harus kita lawan. Intinya pola asuh harus tepat, mangkanya harus rajin-rajin ke posyandu. Pola asuh yang salah menjadi penyebab tertinggi terjadinya kasus stunting,” ungkapnya.

Di tempat yang sama Kadinkes Gresik Mukhibatul Khusna menambahkan program pemberian makanan lokal pada balita ini menyasar 7.916 dengan rincian 4.584 balita stunting dan pra stunting. Kemudian, balita kurang gizi 2.242 dan ibu hamil KEK 1.090.

“PMT Lokal diberikan setiap hari selama 4 minggu dimana menu per minggu 2 hari menu lengkap (makanan pokok. Lauk tinggi Protein. Sayur dan Buah, 5 hari menu kudapan tinggi protein,” ungkap Kepala Dinkes Pemkab Gresik.

Teks foto : Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Ketua Tim Penggerak PPK Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani dan Kepala Dinas Kesehatan Mukhibatul Khusnah saat berkunjung rumah warga yang memiliki balita stunting

Reporter : Azharil Farich

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *